Sponsor

2 Feb 2016

Membuat Semuanya Menarik?


Bagaimana mungkin kita bisa membuat semuanya menarik? Mungkin inilah yang akan terus muncul dalam pikiran Anda, ketika melihat atau membaca tulisan ini.

Saya pikir, pertanyaan itu wajar, karena memang sudah pasti tidak mungkin bisa kita buat semuanya menjadi menarik, apa lagi dalam menjalani hari-hari ini sudah pasti banyak hal yang kita jumpai yang tidak menarik disekitar kita. Salah satu akibat dari tidak menarik terhadap sesuatu adalah mengabaikan, menjauhi, membuangnya atau menyimpannya di tempat yang tidak berguna.

Pikiran liar saya terus menerawang jauh, membayangkan begitu banyak hal yang tidak menarik di kehidupan ini, sedangkan jari ini terus berusaha mengikuti arus pikiran ini ( aduh sudah kemana ini jadi seperti berpuisi). Mulai serius, dari pada meratapi kegelapan lebih bagus membakar sampah (makin ngaco ini tulisan hehehe) tapi ada betulnya juga dari pada kita, mengabaikan, menjauhi, membuang atau menyimpannya toh pada akhirnya tetap akan tidak menarik bukan?

Disini, kita harus menenangkan diri sebentar, dan kembali membaca judul tulisan ini. “Membuat Semuanya Menarik” saya yakin anda akan bertanya apa yang kurang menarik dari saya, lingkungan saya, pekerjaan saya dan banyak lagi atau bahkan tulisan ini tidak menarik? hahahahahah.

Jadi kalau kita melihat ada yang tidak menarik, saya pikir cukup sederhana yang perlu kita lakukan, kita hanya perlu sedikit lebih kreatif dari biasanya. Saya yakin kreatifitas mampu mengubah semua hal yang tidak menarik menjadi menarik, baik itu kata benda, sifat, kerja dan lainnya. Kita bisa melihat ditangan perajin sampah yang kita buang-buang bisa menjadi menarik dan bernilai, begitu juga anak yang bodoh dididik oleh guru yang tepat menghasilkan anak yang cerdas dan juara. Masih banyak contoh bisa kita lihat, saya pikir semua hal yang menarik muncul dari hal yang tidak menarik.


Jadi “Membuat Semua Menarik” mudah, karena menarik itu tidak harus mahal, menarik tidak harus rumit, menarik cukup bisa bermanfaat untuk diri kita dan orang lain. “Membuat Semuanya Menarik” harus dimulai dari pikiran kita yang terbuka terhadap semua hal, sehingga kita bisa melihat segala sesuatunya secara utuh dan benar. Dari pikiran yang terbuka itulah kita bisa membuat semuanya menjadi menarik, karena pikiran yang terbuka adalah pikiran yang siap terhadap segala perubahan yang membuat dia menjadi lebih baik.

Berhasil Selalu...


10 Des 2013

DAVID HURST DENGAN MODEL EVOLUSINYA

Kalau dilihat dari bukunya “Crisis & Renewal” yang di terbitkan tahun 1995, 


maka kita bisa mepelajari bagaimana proses evolusi sebuah perusahaan terjadi dan kalau kita lihat sejarah perusahaan-perusahaan yang besar  pasti pernah mengalami jatuh bangunya sebuah usaha bahkan ada yang harus sampai tutup, karena tidak berhasil dalam menghadapi perubahan yang terjadi.

Bisa kita lihat seperti gambar diatas yang disebut infinity loop. Dimana loop dibagi menjadi 4 fase:
Fase Pertama : Eksploitasi  yakni masa penentuan arah usaha sampai pada tahap          perkembangan       usaha.
Fase Kedua    : Konservasi yakni dimana usaha mulai menguasai pasar sampai pada titik    pencapaian tertinggi dan siap terjun bebas pada pencapaian terendah usaha.
Fase Ketiga  : Creative Destruction yakni masa dimana mulai timbul kesadaran setelah mengalami krisis dan mulai menentukan arah yang baru.
Fase Keempat: Renewal yakni masa peremajaan usaha dengan lahirnya pemimpin yang baru dengan semangat baru dan membentuk program-program dan dasar-dasar  usaha yang mampu membawa usaha kembali pada fase pertama.

Sekarang kita lihat gambar bagaimana terjadinya proses evolusi suatu usaha:
Berawal dari no 8 (Entrepreneurial Action) pada tahapan ini seorang pengusaha sudah menentukan pilihan usaha yang akan dijalaninya dan sudah siap masuk kepasar, pada saat masuk pasar belum terekploitasi sehingga proses perjalanan usaha lebih cepat dan terbentuknya relasi usaha dengan lingkungan usaha terjadi melalui peroses belajar melalui pengalaman. Sehingga membuat proses perjalanan usaha lebih cepat dan sangat terbuka terhadap semua perkembangan sehingga proses perkembangan usaha semakin cepat dan keuntungan yang diterima juga semakin besar dan membentuk suatu usaha yang besar juga.
Pada tahap berikutnya adalah perusahaan semakin berkembang pesat dan secara bertahap usaha semakin besar seiring pertumbuhan pasar yang semakin besar. Dengan perkembangan pasar semakin besar maka mulai terbentuk aturan-aturan dan sistem organisasi usaha beserta tugas dan tanggung jawab masing-masing dan mulai membentuk prosedur kerja yang jelas dan baku namun cenderung (biasanya aturan tajam ke bawah tumpul keatas) yang harus ditaati setiap orang yang ikut ambil bagian dalam organisasi usaha. Tanpa ada lagi peroses belajar dari pengalaman. Seiring perkembangan pasar maka mau tidak mau pesaing juga mulai muncul dengan berbagai program-program yang sangat menggiurkan dalam perebutan pasar. Fragmantasi pasar juga terjadi dimana semain banyak pesaing yang menjual prodak yang sama sehingga yang terjadi kejenuhan pasar. Jadi pasar mulai mencari hal yang lain dari yang tersedia saat ini dipasar. Pada saat inilah tidak jarang suatu usaha tidak mampu dengan cepat dan gesit berputar haluan untuk mengikuti dinamika usaha. Akibatnya semakin jenuh dan perubahan pasar pada prodak lain. Penjualan sampai pada titik paling tinggi dan siap terjun bebas (Fase Kedua) pada tahapan ini usaha semakin terjebak dalam krisis dan kinerja usaha semakin menurun tajam, pelanggan satu persatu beralih pada perodak lain yang mengakibatkan kepercayaan diri karyawan semakin menurun bahkan semakin stres dalam pencapaian targetnya.
Pada saat krisis terjadi maka ada dua hal yang sering terjadi:
1.     Usaha gulung tikar dan tutup
2. Perusahaan akan tetap kokoh dan semakin eksis dengan program renewel
Fase Creative Destruction merupakan titik  balik sebuah usaha setelah mengalami krisis dan kebingungan , dimana terjadi proses evaluasi dan pembentukan arah usaha, dasar-dasar usaha dan strategi usaha.
Fase Creative Destruction menjadi fase renewel dimana pada tahap ini biasanya lahir atau muncul pemimpin-pemimpin yang bersemangat, kreatif dengan program-program yang mampu membawa usaha kembali pada  (8) dengan ide-ide dan nilai-nilai baru ke organisasi usaha.

Sebagai contoh pada Fase Creative Destruction adalah lahirnya pemimpin baru yang lebih meyakinkan semua tim seperti Jokowi dan Ahok memimpin Jakarta dengan lebih transfaran dan lebih baik.
Atau Dahlan Iksan saat memimpin PLN mampu membawa budaya kerja yang baru yang membawa usaha menjadi lebih baik. Ini mungkin pemimpin-pemimpin yang dengan mudah kita kenal dan masih banyak lagi pemimpin-pemimpin yang lain yang bisa kita tambahkan masing-masing.
Dibawah pemimpin baru tersebutlah membuat organisasi usaha menjadi muda kembali (6) Creative Network. Tim Organisasi kembali bersemangat, usaha mulai berkembang mulai gesit dalam proses pencapaian target dan usaha mengalami kemajuan kembali (8) (Entrepreneurial Action)

Terakhir sebagai pandangan saya mungkin proses evolusi DAVID HURST berlaku juga dalam proses kehidupan kita bukan hanya pada satu usaha atau organisasi saja, pasti pernah mencapai perestasi tertinggi dan prestasi terendah dalam hidup kita. Sekarang tergantung kita mau bangkit atau mau mundur teratur.
Silahkan Kita pilih masing-masing sesuai kemampuan kita..
Namun apapun pilihan Kita pastikan itu membawa kebaikan bagi kita dan orang lain…



Sumber:

1 Sep 2013

KEPEMIMPINAN



Berbicara masalah kepemimpinan merupakan suatu hal yang tidak ada habisnya untuk dibahas. Kalau kita pergi ke toko buku, kita dapat melihat begitu banyaknya buku-buku yang membahas tentang kepemimpinan. Kalau kita melihat fungsi dari seorang pemimpin yang sebenarnya, memang wajar begitu banyak orang yang membahas dan membicarakannya karena melalui merekalah apa yang menjadi harapan bisa tercapai.
Saat ini  hampir disetiap lini organisasi baik dari tingkat daerah sampai pusat, sosok pemimpin yang sesungguhnya sangat sulit kita temukan. Beberapa pakar mengatakan bahwa bangsa ini sedang mengalami krisis kepemimpinan dan pada kenyataannya memang seperti itulah yang terjadi saat ini. Hal itu dapat kita lihat dari beberapa tokoh yang ingin  mencalonkan diri untuk memimpin bangsa ini. Pemimpin 10 tahun yang lalu hampir sama dengan kandidat pemimpin saat ini. Namun, untuk urusan ini biarlah kita serahkan kepada mereka. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah, sebenarnya pemimpin seperti apa yang diharapkan oleh setiap orang baik di perusahaan, pemerintah, maupun ditengah-tengah masyarakat?
Saya akan mencoba memaparkan pendapat saya, bahwa setidaknya 5 hal yang  harus dimiliki seorang pemimpin:
1.     Visi, pemimpin harus memiliki tujuan, memiliki pandangan yang jauh kedepan yang bisa membawa harapan pada kenyataan. Selain memiliki tujuan, pemimpin juga harus punya strategi dalam mewujudkan setiap tujuan tersebut. Bagaimana jadinya kalau seorang pemimpin tidak memiliki tujuan, tidak memiliki perencanaan? Ya, sudah pasti yang terjadi hanyalah kekacauan didalam tim.
2.    Pengaruh, pemimpin juga harus mempunyai pengaruh atau daya untuk menyatukan persepsi timnya sehingga semua tim mampu melihat apa yang diharapkan, apa yang diinginkan oleh pemimpin tersebut. Bisa kita bayangkan bagaimana jika seorang pemimmpin yang sedang memberikan pengarahan atau sedang berbicara anggotanya pun berbicara, atau tidak mendengarkan pemimpinnya? Hal ini pasti sangat menghambat pencapaian tujuan.
3.    Memberdayakan, seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang bisa mendelegasikan suatu pekerjaan kepada orang yang tepat dengan hasil yang terbaik. Karena tanpa adanya kemampuan mendelegasikan pekerjaan yang baik maka pemimpin akan letih sendiri dan tidak bisa sampai pada tujuan sesuai dengan harapan. Pemimpin juga tidak dapat bekerja dengan efektif dan efesien karena tidak bisa mendelegasikan pekerjaannya kepada orang tepat.
4.    Pelayanan, inilah hal yang sangat jarang kita lihat dari seorang pemimpin, biasanya kita lihat seorang pemimpin selalu mendapatkan pelayanan yang terbaik, hampir disemua aspek kehidupannya dia memperoleh yang terbaik, masuk mobil pintu dibukakan, turun dari mobil pintu dibukakan, tas di bawa, selalu memasuki ruangan yang terbaik, duduk dipertemuan-pertemuan selalu didepan, bahkan kalau di jalan tidak jarang kita lihat juga dilakukan pengawalan sehingga membuat orang banyak harus kepinggir jalan bahkan sampai berhenti. Jadi pemimpin yang dicari adalah pemimpin yang turun kebawah dekat dengan timnya, dekat dengan masyarakatnya sehingga setiap permasalahan yang dihadapi dapat dengan cepat dan tepat ditangani, dan hal inilah yang membuat pemimpin dicintai dan banyak dicari.
5.    Gaya Hidup, pemimpin harus memiliki gaya hidup sederhana dan  terbuka dalam artian tidak bersifat hedonis dan sombong. Dari gaya hidup, seorang pemimpin bisa dipercaya dan bisa memiliki pengaruh terhadap orang yang dipemimpinnya, karena seperti pepatah mengatakan lebih baik memberi contoh daripada sekedar berkata-kata.
Ketika 5 hal ini dimiliki oleh seorang pemimpin, saya sangat yakin siapapun yang dipimpinnya pasti mencintainya dan mereka pasti berhasil dalam mencapai tujuannya. Pada dasarnya kita semua adalah pemimpin, paling tidak untuk diri kita sendiri. Oleh karena itu,  mari terus belajar mempersiapkan diri kita menjadi pemimpin yang bisa membawa perubahan. Walaupun secara  teori hal ini sangat mudah dibicarakan, namun pada kenyataannya, hal-hal baik ini kalah oleh sistem yang ada  hampir disemua aspek kehidupan kita, terkhusus di negeri yang kita cintai ini.
“Pemimpin Hidup Untuk Visi Bukan Untuk Organisasinya” (nn)

31 Agu 2013

SELALU ADA PILIHAN

Semangat belajar menulis sambil berbagi kembali lagi setelah hampir 8 bulan tidak pernah menulis di blog ini lagi, itupun semua terjadi karena begitu banyaknya pilihan yang sering menghampiri, entah itu pilihan yang membuat malas belajar, malas menulis ataupun pilihan yang menuntut harus fokus pada sesuatu hal yang pada akhirnya ada beberapa pilihan yangtidak bisa di kerjakan.

Selama kita masih hidup maka saya pikir pilihan selalu ada untuk kita, bahkan hampir setiap saat dalam kehidupan kita pilihan selalu ada mulai dari bangun pagi sampai tidur kembali itu akan tetap ada.

Terkadang banyaknya pilihan yang harus dipilih bukan malah membuat kehidupan kita menjadi lebih mudah, terkadang banyaknya pilihan menuntut kita harus memiliki informasi yang banyak juga untuk bisa mentukan pilihan secara benar dan tepat sesuai dengan kebutuhan kita.

Pilihan juga merupakan satu hal yang hampir berhubungan terhadap semua aspek kehidupan kita mulai dari fisikis sampai psikologis bahkan menyangkut masalah ekonomi kita juga, jadi begitu banyaknya pengaruh pilihan terhadap kehidupan kita mengharuskan kita mengetahui apa yang menjadi kebutuhan kita setiap saatnya sehingga tidak salah dalam menentukan pilihan. karena setiap pilihan yang salah pasti memiliki resikonya masing-masing dan biasanya kalau udah salah dalam menentukan pilihan maka yang akan muncul pertama pasti penyesalan setelah penyesalan datang banyak pilihan kembali berdatangan apakah tetap meratapi kesalahan atau mau berubah dan menentukan pilihan yang terbaik kembali dan teruslah seperti ini proses dalam kehidupan kita.

Kita pasti pernah salah dalam mentukan pilihan, jadi kita pasti belajar untuk mendapatkan pilihan yang benar berikutnya. 
Dulu seorang sahabat pernah memberikan rumus dalam menyelesaikan sebuah masalah, dia sering berkata pakai "rumus multiple choice" dan kamipun tertawa semuanya. Dulu saya hanya mengerti pilihan berganda tidak lebih dari itu, namun setelah di pahami, ya seperti itulah kita dalam menjalani kehidupan ini, selalu ada pilihan, mau senang, mau susah, mau kaya, mau miskin dan seterusnya pilihannya ada pada kita, apapun yang kita inginkan semua pilihan kita tidak lebih dan tidak kurang.

Luaskanlah hatimu dan buka pikiranmu sehingga kamu sanggup menampung semua garam kehidupan ini.

pra barus


30 Agu 2013

MENUNGGU


Entah apapun itu yang mau ditunggu selalu saja akan menimbulkan kebosanan apa bila sudah tidak sesuai dengan waktu yang di tetapkan. Begitu banyak ekspresi yang di mumculkan oleh seseorang  yang sedang menunggu. Mulai dari hal sederhana, perubahan ekspresi muka, kadang berdiri, berjalan sambil menghela napas, duduk bersandar, kadang sampai menidurkan diri di meja, dikursi ada yg sibuk main geme di hpnya dan masih bamyak hal yang sering kita lihat dan mungkin lakukan sendiri, ketika menghadapi kondisi menunggu ini.

Kalau kita lihat sisi lain dari menunggu, terkadang bisa jadi yang kita tunggu tidak datang dan ini tentunya sangat menjengkelkan karena sudah banyak hal yang mungkin kita korbankan untuk menunggu dia.

Dalam kehidupan kita ini juga rupanya banyak macam-macam yang mau kita tunggu, mulai menunggu teman, menunggu makanan, menunggu panggilan kerja, menunggu gajian, menunggu anak pulang sekolah dan masih banyak hal yang sering kita tunggu…
Menunggu merupakan satu kata dan satu pekerjaan yang sering menghasilkan yang namanya kebosanan dan kejenuhan.

Jadi dari sikap dan perilaku yang kita munculkan saat menunggu ini bisa menjadi salah satu tolak ukur (yang mungkin perlu di teliti lebih lengkapnya) untuk melihat kecerdasan emosi seseorang. Karena ketika seseorang mengalami bosan dan jenuh maka secara tidak sadar emosi yang terbentuk adalah kesal, marah terhadap apa yang di tunggu. Jadi biasanya kalau orang yang sudah terpengaruh emosi seperti ini akan mulai bersungut-sungut, uring-uringan sampai kadang dia memarahi orang yang sedang ditunggu ini sehingga sering mengakibatkan pertengkaran.

Menunggu selalu melatih yang namanya kesabaran dan kesabaran merupakan satu hal yang dihasilkan dari sikap menjaga diri tetap tenang dalam menanti apa yang belum datang, dan saya percaya kesabaran selalu berbuah manis walupun akarnya sangat pahit. 

Jadi selalu siapkan hati, latih terus kesabarannya untuk tidak mudah kalah dengan rasa bosan dengan jenuh yg setiap saat mengintai kita. Ingat kesabaran selalu membawa ketenangan dan ketenangan selalu membawa kewarasan yang membuat kita bisa menjadi peribadi yang lebih menarik dan lebih dicintai dan satu hal lagi kalau kita pada posisi sedang di tunggu jangan membuat orang yang menunggu anda menjadi gila.

Pra barus


23 Nov 2012


Seseorang yang Tak Bisa Senyum Jangan Membuka Toko
Oleh Tim AndrieWongso

Pelayanan Yang Perima Bisa Meningkatkan Penjualan Karena Itu, Berikanlah Senyuman Kepada Pelanggan, agar Kita Bisa Memenangkan Persaingan
                                                              
Dalam pasar dengan model persaingan yang sempurna, misalnya seperti deretan toko handphone  di satu kawasan, tentu persaingan yang terjadi sangat sengit. Adu harga, adu kualitas, adu merek, dan berbagai strategi diskon sering dilakukan untuk meraih pelanggan. Begitu juga misalnya di deretan toko yang menjual bunga, pusat kuliner, dan aneka ruang usaha lain yang sejenis.

Tapi, pernahkah kita memperhatikan, satu toko terlihat lebih menonjol daripada yang lain? Padahal, barang yang dijual hampir sama persis. Model dan merek yang disediakan pun nyaris tak ada beda. Lantas, apa yang menjadikan toko tersebut lebih laris dan kelihatan menonjol dibandingkan yang lain? Barangkali, ada banyak faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut. Tapi, dari sekian banyak, pasti ada toko atau restoran yang memiliki pelayanan yang lebih baik daripada yang lainnya. Entah layanan paling cekatan, lebih ramah, lebih murah senyum, atau memiliki aneka macam kelebihan lain yang tak dimiliki pesaingnya.

Kondisi ini mirip dengan ungkapan sederhana, "seseorang yang tak bisa senyum jangan membuka toko". Dalam banyak bisnis, pelayanan memang nomor satu. Pelayanan ini bisa diwujudkan dalam berbagai macam program. Ada yang “sekadar” memberikan layanan dengan sapaan khas penuh keakraban, ada yang memberikan program bonus, ada yang memberikan aneka macam fasilitas yang membuat nyaman pembelinya. Dalam hal ini, maka “senyum” yang diberikan bisa diaplikasikan dalam aneka hal—yang intinya—memberikan kepuasan bagi pelanggan agar bisa datang dan datang lagi.

Salah satu bentuk pelayanan yang bisa dijadikan pelajaran adalah bagaimana restoran cepat saji Pizza Hut merespons masuknya aneka produk pizza lain yang makin menjamur. Salah satu pesaing yang muncul belakangan dan langsung cepat terkenal adalah Domino Pizza. Dengan mengandalkan layanan antar, Domino cukup cepat mendapat tempat di mata pelanggan. Apalagi, mereka menjamin layanan pizza yang masih fresh sampai cepat dan tepat waktu ketika dipesan. Inilah satu bentuk “senyum” yang diberikan, yakni dengan memberikan layanan antar yang sangat memudahkan pelanggan.

Tentu, Pizza Hut segera mengambil pelajaran. Jika sebelumnya layanan antar mereka buat dengan kondisi yang “apa adanya”—terutama karena keterbatasan lokasi restoran yang belum cukup tersebar rata—Pizza Hut kemudian melakukan terobosan. Mereka membuat PHD atau Pizza Hut Delivery dengan model restoran lebih kecil namun tersebar lebih merata. Mereka juga mengkhususkan diri pada pizza dengan model layan antar lebih cepat. Hebatnya, mereka berani menjanjikan bonus pizza gratis jika pesanan belum datang lebih dari 30 menit. Inilah salah satu “senyuman” yang ditawarkan PHD untuk memikat pelanggan.

Hasilnya? Saat ini, PHD makin populer untuk memberikan solusi bagi pesanan orang yang kelaparan. Sebab, hanya dengan menelepon, tak sampai 30 menit, makanan datang dalam kondisi masih hangat dan fresh.

Kembali ke pengertian seseorang yang tak bisa senyum jangan membuka toko, inilah bentuk-bentuk senyuman yang bisa dilakukan produsen untuk memenangkan persaingan. Dalam hal ini, semakin prima pelayanan, maka orang pun akan lebih mudah menjadi pelanggan setia. Sebaliknya, jika tak ada “senyuman”, hampir bisa dipastikan, orang pun akan menjauh. Di sini jugalah, kemasan menjadi salah satu bentuk “senyuman” yang bisa memenangkan persaingan. Tak jarang, berbagai macam produk di dunia, dikemas dengan bentuk yang unik, lucu, bahkan bisa dikoleksi. Atau, kemasan itu juga bisa dibentuk melalui berbagai program komunikasi, baik melalui media iklan, media sosial, hingga berbagai jenis anekarupa kegiatan—yang intinya—membuat pelanggan senang, termanjakan, dan selalu merasa diberikan senyuman terbaik. 

Jika senyuman itu bisa terus konsisten diberikan, dampaknya bisa jauh lebih efektif. Tak jarang, para pelanggan malah bisa menjadi marketing atau pemasar gratis yang ikut mempromosikan produk kita karena merasa puas ketika mendapatkan “senyum” dari kita.

Tentu, semua itu tak lepas dari kualitas produk itu sendiri. makin bagus pelayanan, jika tidak disertai dengan menjaga dan meningkatkan kualitas produk, bisa jadi pelanggan tak kan bertahan lama. Karena itu, terus jaga pelayanan, jaga kualitas produk. Dengan cara itu, “senyum” yang diberikan, tak akan sia-sia.

Jadi, sudah senyum dengan cara apakah kita pada pelanggan hari ini?


Sumber: http://www.andriewongso.com/articles/details/5707/Seseorang-yang-Tak-Bisa-Senyum-Jangan-Membuka-Toko