Sponsor

29 Feb 2012

Apa yang harus saya lakukan untuk dapat menikah dengan pria kaya?

Seorang gadis muda dan cantik, mengirimkan surat ke sebuah majalah terkenal, dengan judul: "Apa yang harus saya lakukan untuk dapat menikah dengan pria kaya?"

Isi suratnya sebagai berikut:
Saya akan jujur, tentang apa yang akan coba saya katakan di sini.
Tahun ini saya berumur 25 tahun. Saya sangat cantik, mempunyai selera yang bagus akan fashion. Saya ingin menikahi seorang pria dengan penghasilan minimal $500ribu/tahun.
Anda mungkin berpikir saya matre, tapi penghasilan $1juta/tahun hanya dianggap sebagai kelas menengah di New York. Persyaratan saya tidak tinggi.
Apakah ada di forum ini yang mempunyai penghasilan $500ribu/tahun? Apakah kalian semua sudah menikah?
Yang saya ingin tanyakan: Apa yang harus saya lakukan untuk menikahi orang kaya seperti anda?

Yang terkaya pernah berkencan dengan saya hanya berpenghasilan $250rb/tahun. Bila seseorang ingin pindah ke area pemukiman elit di City Garden New York, penghasilan $250rb/tahun tidaklah cukup.
Dengan kerendahan hati, saya ingin menanyakan:
Dimana para lajang2 kaya hang out?
Kisaran umur berapa yang harus saya cari?
Kenapa kebanyakan istri dari orang-orang kaya hanya berpenampilan standar?
Saya pernah bertemu dengan beberapa wanita yang memiliki penampilan tidak menarik, tapi kok mereka bisa menikahi pria kaya?
Bagaimana anda memutuskan, siapa yang bisa menjadi istrimu, dan siapa yang hanya bisa menjadi pacar?

ttd,
Si Cantik

---------------------

Dan inilah balasan dari seorang pria yang bekerja di bidang finansial di Wall Street:
Saya telah membaca suratmu dengan semangat. Saya rasa banyak gadis2 di luar sana yang mempunyai pertanyaan yang sama. Ijinkan saya untuk menganalisa situasimu sebagai seorang profesional.

Pendapatan tahunan saya lebih dari $500rb, sesuai syaratmu, jadi saya harap semuanya tidak berpikir saya main2 di sini.
Dari sisi seorang bisnis, merupakan keputusan salah untuk menikahimu.
Jawabannya mudah saja, saya coba jelaskan, coba tempatkan "kecantikan" dan "uang" bersisian, dimana anda mencoba menukar kecantikan dengan uang:
Pihak A menyediakan kecantikan, dan pihak B membayar untuk itu, hal yg masuk akal.

Tapi ada masalah disini, kecantikan anda akan menghilang, tapi uang saya tidak akan hilang tanpa ada alasan yang bagus.
Faktanya, pendapatan saya mungkin sekali akan meningkat dari tahun ke tahun, tapi anda tidak akan bertambah cantik tahun demi tahun. Karena itu, dari sudut pandang ekonomi, saya adalah aset yang akan meningkat terus, dan anda adalah aset yang akan menyusut. Dan bukan hanya penyusutan normal, tapi penyusutan eksponensial.

Jika hanya (kecantikan) itu aset anda, nilai anda akan sangat mengkhawatirkan 10 tahun mendatang.
Dari aturan yg kita gunakan di Wall Street, setiap pertukaran memiliki posisi, kencan dengan anda juga merupakan posisi tukar. Jika nilai tukar turun, kita akan menjualnya dan adalah ide buruk untuk menyimpannya dalam jangka lama, seperti pernikahan yang anda inginkan.

Mungkin terdengar kasar, tapi untuk membuat keputusan bijaksana, setiap aset dengan nilai depresiasi besar akan di jual atau "disewa" saja.
siapa saja dengan penghasilan tahunan $500rb, bukan orang bodoh, kami hanya berkencan dengan anda, tapi tidak akan menikahi anda.

Saya akan menyarankan agar anda lupakan saja untuk mencari cara menikahi orang kaya. Lebih baik anda menjadikan diri anda orang kaya dengan pendapatan $500rb/tahun. Ini kesempatan lebih bagus daripada mencari orang kaya bodoh. Mudah2an balasan ini dapat membantu.

ps. Jika anda tertarik untuk jasa "sewa/pinjam," hubungi saya.
ttd,
J.P. Morgan

:)

28 Feb 2012

100% Customer Satisfaction


Seorang anak lelaki kecil masuk ke sebuah apotik, menarik peti minuman dan meletakkannya di dekat telepon umum. Ia naik ke atasnya sehingga dapat mencapai tombol-tombol yang ada pada telepon.

Lalu mulailah ia menekan tombol sampai tujuh digit. Saya menyimak percakapannya. Ia berkata, "Bu, apakah Anda membutuhkan bantuan untuk membersihkan kebun Anda?"

Wanita di telepon itu menjawab, "Saya sudah membayar seseorang untuk membersihkannya."

"Bu, Anda dapat membayar saya setengah harga saja." Sepertinya wanita itu sudah puas dengan hasil kerja dari orang tersebut.

Namun anak itu tak kenal putus asa dan menawarkan, "Bu, saya juga akan menyapu pinggiran jalan dan trotoar rumah Anda, sehingga pada hari Minggu nanti Anda akan memiliki halaman terindah di North Palm Beach, Florida."

Lagi-lagi wanita itu menolak. Dengan senyum, anak itu meletakkan gagang telepon.
Sang pemilik apotik menghampiri anak itu dan berkata, "Nak, saya suka sikapmu itu. Saya mengagumi semangat yang kaumiliki. Bagaimana kalau kamu bekerja untuk saya saja?"

Anak itu menjawab, "Tidak, Pak. Terima kasih. Sebenarnya saya hanya mengecek hasil pekerjaan saya sendiri."

27 Feb 2012

Si Kelinci Yang Penakut

Manusia adalah mahluk sosial yang hidup saling bergantung satu sama lain. Walaupun ide hidup saling tolong menolong ini menyenangkan, namun sesungguhnya banyak konflik terjadi disana jika pengharapan kita tidak terpenuhi oleh lingkungan kita.
Setiap manusia mempunyai masalah. Masalah ini akan semakin besar kala kita mulai membandingkajn diri kita dengan hal yang jauh lebih besar.

Kita istimewa dan berhak mendapatkan kesuksesan apapun yang terjadi. Untuk itu mari kita simak ilustrasi cerita di bawah ini, agar kita tetap semangat menghadapi segala kemungkinan yang ada.
Sejak dulu kelinci dikenal sebagai hewan bernyali kecil. Mereka sering ketakutan tanpa sebab jelas. Seringkali mereka menyingkir sesegera mungkin jika keamanannya terancam.

Suatu hari nampaklah sekelompok kelinci tengah berkumpul di tepian sungai. Mereka berkeluh kesah meratapi nyali mereka yang kecil, mengeluh kehidupan mereka yang selalu dibayangi marabahaya. Semakin dalam mereka mengobrol, mereka pun semakin sedih dan ketakutan memikirkan nasib mereka sendiri. Alangkah malangnya terlahir sebagai kelinci. Mau lebih kuat tidak punya tenaga, ingin terbang tidak punya sayap. Setiap hari selalu ketakutan karena terganggu oleh telinga panjang mereka yang tajam pendengarannya. Sehingga matanya yang berwarna merahpun semakin merah saja. Mereka merasa hidup ini tidak ada artinya. Daripada hidup menderita dan terus menerus dihantui ketakutan mereka pun berpikir untuk mati saja.

Keputusan bunuh diri masal pun diambil. Mereka akan bersama – sama bunuh diri dengan melompat dari tebing tinggi yang curam. Namun ketika mereka melewati pinggir sungai, terlihat ada katak yang terkejut melihat kelinci yang berjumlah banyak. Katak ketakutan melihat pemandangan itu. Katak pun melarikan diri dengan melompat ke dalam sungai.

Kelinci sering sekali melihat katak melompat ke dalam air dan mereka tidak mempedulikannya. Tapi pemandangan yang baru dilihatnya sungguh lain. Diantara sejumlah kelinci itu ada seekor kelinci yang sadar. Akhirnya kelinci itu menghimbau rekan kelinci lainnya untuk menghentikan tindakan mereka untuk bunuh diri. Karena mereka bukan satu – satunya jenis mahluk yang bernyali kecil. Masih ada katak yang nyalinya jauh lebih kecil dibanding mereka. Hal ini terbukti dengan larinya katak begitu melihat gerombolan kelinci.

Mendengar perkataan kelinci itu, rekan kelinci lain akhirnya terbuka pikirannya. Tiba – tiba seolah tumbuh tunas keberanian di hati mereka. Dengan riang gembira mereka pun saling membesarkan diri satu sama lain. Kelompok kelinci itu pun kembali pulang dan melupakan niat untuk bunuh diri.

Saat keberuntungan tidak memihak kepada kita, janganlah kita suka meratapi nasib yang dirundung malang seakan kita mahluk paling menderita di bumi ini. Lihatlah sekeliling kita. Masih banyak yang nasibnya kurang beruntung dibanding kita. Jika mereka hidup dalam kekuatan dan mampu menjalani semua itu dengan tegar dan tetap berjuang, lalu kenapa kita tidak. Apapun keadaan hidup kita hari ini, jalani dengan optimis dan aktif. Nasib tidak akan berubah tanpa manusia itu sendiri yang merubahnya. Karena sesungguhnya sukses adalah hak semua orang yang mau berjuang dengan sungguh – sungguh.

Manusia selalu berada dalam keadaan bergairah, senang, sedih dan susah. Namun semua itu tergantung kembali pada saluran mental itu sendiri. Daripada mati sebagai pengecut lebih baik hidup sebagai ksatria. Setiap orang sebenarnya punya kemampuan menghadapi masalah. Dan penyelesaian masalah itu bukanlah dengan mengeluh. Karena mengeluh bisa menyebabkan depresi yang akhirnya membuat kita lupa bahwa kita manusia mempunyai kekuatan mengubah hidup.

26 Feb 2012

Hidup Adalah Anugerah

Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.

Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu .

Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu , Sayangggg sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku? Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.
Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.
Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum engkau mengeluh tentang suamimu, ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan untuk meminta penyembuhan sehingga suaminya TIDAK LUMPUH seumur hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya.
Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.
Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.
Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia.
NIKMATILAH dan BERI YANG TERBAIK DI SETIAP DETIK DALAM HIDUPMU, KARENA ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI untuk waktumu selanjutnya !!!

25 Feb 2012

Sebuah Benih

Suatu ketika, ada sebuah pohon yang rindang. Dibawahnya, tampak dua orang yang sedang beristirahat. Rupanya, ada seorang pedagang bersama anaknya yang berteduh disana. Tampaknya mereka kelelahan sehabis berdagang di kota. Dengan menggelar sehelai tikar, duduklah mereka dibawah pohon yang besar itu.
Angin semilir membuat sang pedagang mengantuk. Namun, tidak demikian dengan anaknya yang masih belia. "Ayah, aku ingin bertanya..." terdengar suara yang mengusik ambang sadar si pedagang. "Kapan aku besar, Ayah? Kapan aku bisa kuat seperti Ayah, dan bisa membawa dagangan kita ke kota?
"Sepertinya, lanjut sang bocah, "aku tak akan bisa besar. Tubuhku ramping seperti Ibu, berbeda dengan Ayah yang tegap dan berbadan besar. Kupikir, aku tak akan sanggup memikul dagangan kita jika aku tetap seperti ini." Jari tangannya tampak mengores-gores sesuatu di atas tanah. Lalu, ia kembali melanjutkan, "bilakah aku bisa punya tubuh besar sepertimu, Ayah?
Sang Ayah yang awalnya mengantuk, kini tampak siaga. Diambilnya sebuah benih, di atas tanah yang sebelumnya di kais-kais oleh anaknya. Diangkatnya benih itu dengan ujung jari telunjuk. Benda itu terlihat seperti kacang yang kecil, dengan ukuran yang tak sebanding dengan tangan pedagang yang besar-besar. Kemudian, ia pun mulai berbicara.
"Nak, jangan pernah malu dengan tubuhmu yang kecil. Pandanglah pohon besar tempat kita berteduh ini. Tahukah kamu, batangnya yang kokoh ini, dulu berasal dari benih yang sekecil ini. Dahan, ranting dan daunnya, juga berasal dari benih yang Ayah pegang ini. Akar-akarnya yang tampak menonjol, juga dari benih ini. Dan kalau kamu menggali tanah ini, ketahuilah, sulur-sulur akarnya yang menerobos tanah, juga berasal dari tempat yang sama.
Diperhatikannya wajah sang anak yang tampak tertegun. "Ketahuilah Nak, benih ini menyimpan segalanya. Benih ini menyimpan batang yang kokoh, dahan yang rindang, daun yang lebar, juga akar-akar yang kuat. Dan untuk menjadi sebesar pohon ini, ia hanya membutuhkan angin, air, dan cahaya matahari yang cukup. Namun jangan lupakan waktu yang membuatnya terus bertumbuh. Pada mereka semualah benih ini berterima kasih, karena telah melatihnya menjadi mahluk yang sabar.
"Suatu saat nanti, kamu akan besar Nak. Jangan pernah takut untuk berharap menjadi besar, karena bisa jadi, itu hanya butuh ketekunan dan kesabaran."
Terlihat senyuman di wajah mereka. Lalu keduanya merebahkan diri, meluruskan pandangan ke langit lepas, membayangkan berjuta harapan dan impian dalam benak. Tak lama berselang, keduanya pun terlelap dalam tidur, melepaskan lelah mereka setelah seharian bekerja.

24 Feb 2012

Pencuri Kue

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara lalu menemukan tempat untuk duduk. Sambil duduk wanita tersebut membaca buku yang baru saja dibelinya.

Dalam keasyikannya tersebut ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka. Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan.

Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si Pencuri Kue yang
pemberani menghabiskan persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itupun sempat berpikir Kalau aku bukan orang baik, sudah kutonjok dia! Setiap ia mengambil satu kue, Si lelaki

juga mengambil satu. Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu. Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separo miliknya, sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir Ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar, malah ia tidak kelihatan berterima kasih. Belum pernah rasanya ia begitu kesal.

Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan. Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si
"Pencuri tak tahu terima kasih!".

Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas dengan kaget. Di situ ada kantong kuenya, di depan matanya. Koq milikku ada di sini erangnya dengan patah hati, Jadi kue tadi adalah miliknya dan ia mencoba berbagi.
Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih. Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih dan dialah pencuri kue itu.

Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri.
Serta tak jarang kita berprasangka buruk. Orang lainlah yang kasar, orang lainlah yang tak tahu diri, orang lainlah yang berdosa, orang lainlah yang salah. Padahal kita sendiri yang mencuri kue tadi, padahal kita sendiri yang tidak tahu.
Kita sering mengomentari, mencemooh pendapat atau gagasan orang lain sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.


dari berbagai sumber

23 Feb 2012

Empat Obat Mujarab

Seorang anak muda. Ia telah berusaha memberikan dasar yang kokoh bagi keluarganya. Namun ia menemukan kekosongan di dasar sanubarinya. Ia dilanda kecemasan dan kehilangan arah hidup. Semakin hari situasinya semakin parah. Ia memutuskan untuk pergi ke dokter sebelum menjadi amat terlambat.

Setelah mendengarkan keluhannya, dokter memberikan empat bungkus obat sambil berpesan; Besok pagi sebelum jam sembilan pagi engkau harus menju pantai seorang diri sambil membawa ke empat bungkus obat ini. Jangan membawa buku atau majalah. Juga jangan membawa radio atau tape. Di pantai nanti anda membuka bungkusan obat sesuai dengan waktu yang tercatat pada bungkusannya, yakni pada jam sembilan, jam dua belas, jam tiga dan jam lima. Dengan mengikuti resep yang ada di dalamnya aku yakin penyakitmu akan sembuh”.

Orang tersebut berada di antara percaya dan ragu akan resep yang diberikan dokter. Namun demikian pada hari berikutnya ia pergi juga ke pantai. Begitu tiba di pesisir pantai di pagi hari, sementara matahari pagi mulai muncul di ufuk timur dan laut biru memantulkan kembali sinarnya yang merah keemasan itu, sambil deru ombak datang silih berganti, hatinya dipenuhi kegembiraan yang amat dalam.

Tepat jam sembilan, ia membuka bungkusan obat yang pertama. Tapi tak ia dapati obat didalamnya, cuma secarik kertas dengan tulisan: Dengarlah” Aneh bin ajaib, orang tersebut patuh pada apa yang diperintahkan. Ia lalu duduk tenang mendengarkan desiran angin pantai serta deburan gelombang yang memecah bibir pantai. Ia bahkan secra perlahan-lahan mampu mendengarkan setiap detak jantungnya sendiri yang menyatu dengan melodi musik alam di pantai itu. Telah begitu lama ia tak pernah duduk dan menjadi sungguh tenang seperti hari ini. Ia terlampau sibuk dengan usahanya. Saat ini ia merasa seakan-akan jiwanya dibasuh bersih.

Jam dua belas tepat. Ia membuka bungkusan obat yang kedua. Tentu seperti halnya bungkusan yang pertama, tak ada obat yang didapati kecuali selembar kertas bertulis; Mengingat. Ia beralih dari mendengarkan musik pantai yang indah dan nyaman itu dan perlahan-lahan mengingat setiap jejak langkahnya sendiri sejak kanak-kanak. Ia mengingat masa-masa sekolahnya dulu, mengingat kedua orang tuanya yang senantiasa memancarkan kasih di wajah mereka. Ia juga mengingat semua teman yang ia cintai dan tentu juga mencintainya. Ia merasakan ada segumpal kekuatan dan kehangatan hidup memancar dari dasar bathinnya.

Ketika ia membuka bungkusan ketiga saat waktu menunjukan jam tiga tepat, ia menemukan secaraik kertas dengan tulisan: Menimbang dan menilai motivasi. Ia memejamkam mata, memusatkan perhatiannya untuk menilai kembali niat pertama ketika ia membangun usahanya. Saat itu yang menjadi inspirasi utama ia membuka usahanya adalah secara gigih bekerja untuk melayani kebutuhan sesamanya. Namun ketika usahanya kini telah memperoleh bentuknya, ia lupa hal ini dan hanya berpikir tentang keuntungan yang bakal diperoleh. Keuntungan kini menjadi penguasa dirinya, ia telah berubah menjadi manusia yang egoistis, serta lupa memperhatikan nasib orang lain. Ia kini seakan telah mampu melihat akar penyakitnya sendiri, ia menemukan alasan yang senantiasa membuatnya cemas.

Ketika matahari telah hilang dan bentangan laut berubah merah, ia membuka bungkusan    obatnya yang terakhir. Di sana tertulis: Tulislah segala kecemasanmu di bibir pantai. Ia menuju bibir pantai, lalu menuliskan kata cemas. Ombak datang serentak dan menghapus apa yang baru dituliskannya. Bibir pantai seakan disapu bersih, kata cemas yang baru ditulisnya hilang ditelan ombak.


dari berbagai sumber

22 Feb 2012

Truk Sampah

Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara.
Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami.

Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.
Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan mulai berteriak ke arah kami.

Si Supir taxi hanya tersenyum dan melambaikan tangan pada orang orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat.
Maka saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya ? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!".

Tapi si Supir hanya tertawa seraya berkata : Buat apa kita rebut-ribut, Bersabar pasti lebih baik krn itu berarti kita sudah mengurangi musuh, saya kan harus memprioritaskan Bapak yg akan menuju ke Bandara”

Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah".
Ia menjelaskan bahwa banyak orang yg ibarat seperti truk sampah.
Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan maupun kegagalan.

Seiring dengan semakin penuhnya kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, dan seringkali mereka membuangnya kepada anda.
Jangan ambil hati, lebih baik tersenyum saja, lambaikan tangan, Utamakan dan Fokuslah pada Prioritas dalam hidup kita , maafkan dan berkati mereka, lalu lanjutkan hidup kita .
Jangan kita ambil sampah mereka untuk lalu kembali kita akan membuangnya kepada orang lain yang kita temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan.

21 Feb 2012

Menjual Sisir Kepada Biksu

Pada suatu hari, sebuah perusahaan sisir akan mengadakan ekspansi untuk area pemasaran yang baru. Perusahaan sisir tersebut lalu membuka lowongan pekerjaan. Karyawan baru itu akan ditempatkan di Divisi Marketing. Setelah lowongan dibuka, banyak sekali orang yang mendaftarkan diri untuk mengisinya. Lebih dari 100 orang pelamar datang ke perusahaan itu setiap harinya.

Setelah melalui berbagai proses seleksi yang cukup ketat, terpilihlah tiga kandidat utama. Sebut saja A, B, dan C. Perusahaan lalu melakukan seleksi final dengan memberi tugas kepada tiga orang terpilih. Seleksi finalnya ialah A, B, dan C diminta untuk menjual sisir kepada para biksu  yang tinggal pada sebuah komplek wihara di area pemasaran baru tersebut  dalam jangka waktu 10 hari. Bagi sebagian orang, tugas ini sangat tidak masuk akal, mengingat biksu-biksu itu berkepala gundul dan tidak pernah memerlukan sisir.
Sepuluh hari pun berlalu, akhirnya tiba saat ketiga pelamar tersebut datang kembali pada perusahaan untuk melaporkan hasil penjualannya.

Pelamar A :
Saya hanya mampu menjual satu sisir. Saya sudah berusaha menawarkan sisir itu kepada para biksu di sana, tetapi mereka malah marah-marah karena saya dikira melecehkan. Tetapi untung, ketika saya berjalan menuruni tangga, ada seorang biksu muda yang mau membeli satu sisir saya. Sisir itu akan ia gunakan untuk menggaruk kepalanya yang ketombean.

Pelamar B:
Saya berhasil menjual sepuluh buah. Saya pergi ke sebuah wihara dan memperhatikan banyak peziarah yang rambutnya acak-acakan  karena angin kencang yang bertiup di luar wihara. Biksu di dalam wihara itu mendengar saran saya  dan membeli 10 sisir untuk para peziarah  agar mereka menunjukkan rasa hormat pada sang Buddha saat bersembahyang.

Pelamar C:
Saya berhasil menjual seribu buah. Setelah melakukan pengamatan beberapa hari di biara itu, saya menemukan bahwa banyak turis yang datang berkunjung ke sana. Kemudian saya berkata pada biksu pimpinan wihara, Sifu, saya melihat banyak peziarah yang datang ke sini. Jika sifu bisa memberi mereka sebuah cindera mata, maka itu akan lebih menggembirakan hati mereka. Saya bilang padanya bahwa saya punya banyak sisir bagus dan murah. Saya lalu meminta pimpinan biksu tersebut untuk membubuhkan tanda tangan pada setiap sisir  sebagai sebuah hadiah bagi para peziarah di wihara itu. Biksu pimpinan wihara itu sangat senang dan langsung memesan 1,000 buah sisir.

Memang, akhirnya perusahaan sisir tersebut menerima ketiga orang tersebut sebagai karyawan-karyawan barunya. Tetapi tentu saja posisi mereka di perusahaan dibedakan. Pelamar C ditempatkan sebagai Marketing Manajer yang baru, pelamar B menjadi asisten manajernya, sedangkan pelamar A hanya menjadi sales marketing biasa.

REFLEKSI:
Cerita tersebut menggambarkan riset yang pernah Universitas Harvard. Riset tersebut menunjukkan bahwa 85% kesukesan adalah karena sikap dan 15% adalah karena kemampuan. Sikap ternyata lebih penting dari kepandaian, keahlian khusus, dan keberuntungan. Dengan kata lain, pengetahuan profesional hanya menyumbang 15% dari sebuah kesuksesan seseorang dan 85% adalah pemberdayaan diri, hubungan sosial, dan adaptasi. Kesuksesan dan kegagalan bergantung pada bagaimana sikap dalam menghadapi masalah.

Sedangkan keputusan perusahaan untuk menyuruh ketiga pelamar tersebut menjual sisir pada biksu sangat mencerminkan kata-kata Dalai Lama, Lingkungan yang keras sangat membantu untuk membentuk kepribadian, sehingga dimiliki nyali kuat untuk menyelesaikan semua masalah.

Mungkin ini adalah salah satu jawaban kenapa saat keadaan ekonomi buruk, banyak jutawan baru baru yang bermunculan. Jadi, dengan sepenuh hati terapkan sikap kerja yang benar, yaitu menitikberatkan pada pemberdayaan diri, hubungan sosial, dan adaptasi (85%)  tetapi tetap tidak melupakan skill (15%)  agar bisa mendapatkan kesuksesan yang 100%.

9 Feb 2012

BANGKIT KEMBALI SETELAH KALAH DARI HARAPAN


“Hidup Ini Tidak Saja Penting Cara Memulainya, Tapi Juga Sangat Penting Cara Menjaga Proses Perjalanannya, Dan Yang Lebih Penting Lagi Selalu Sadar Untuk Menghitung Risiko Di Setiap Persimpangan Jalan Menuju Puncak Sukses Yang Diimpikan.” ~ Djajendra

Hidup selalu beriringan bersama risiko dan risiko selalu memunculkan tantangan, rintangan, bencana, kekalahan, dan kemenangan dalam keberuntungan.
Beberapa tahun yang lalu ada seseorang yang hidupnya tertimpa bencana dan kegagalan di dalam berbagai usahanya. Pada awalnya, orang tersebut sangat frustasi dan membiarkan dirinya tenggelam bersama kekalahan.

Setelah dia sadar bahwa hidup selalu berjalan bersama risiko, dia pun mulai mencari berbagai referensi untuk memotivasi dirinya; agar dirinya dapat bangkit kembali dari bencana, kegagalan, kekalahan, dan dari semua bentuk kesulitan hidup yang pernah dia bayangkan.

Perjuangannya untuk terus-menerus mencari referensi sukses, agar motivasinya dapat terjaga buat meraih kemenangan dalam kesuksesan hidup, telah membuatnya bangkit kembali dengan sukses yang lebih luar biasa dari sebelumnya.
Ketika seseorang sudah mampu bangkit kembali dari bencana kegagalan hidup yang luar biasa, maka dia berarti telah memiliki mental yang tidak akan pernah lagi hidup dalam kegagalan.

Orang-orang yang bangkit melalui berbagai referensi kehidupan adalah orang-orang yang telah melengkapi dirinya dengan pengalaman pribadinya sendiri, dan dikombinasikan dengan pengalaman orang lain, yang dia pelajari dari berbagai referensi tentang kehidupan menuju sukses dan kemenangan.

Perjalanan menuju puncak sukses selalu memerlukan pengorbanan, ketekunan dan integritas diri yang berdaya tahan untuk menuju kemenangan hidup. Setiap langkah menuju kemenangan pasti akan diikuti bayang-bayang risiko bersama bencananya. Oleh karena itu, setiap langkah hidup wajib dipahami tingkat risikonya dan diukur bahaya dari risiko tersebut, agar perjalanan diri menuju sukses bisa bebas dari kegagalan.

Hidup ini tidak saja penting cara memulainya, tapi juga sangat penting cara menjaga proses perjalanannya, dan yang lebih penting lagi selalu sadar untuk menghitung risiko di setiap persimpangan jalan menuju puncak sukses yang diimpikan. Oleh sebab itu, apapun yang terjadi di sepanjang jalan menuju puncak impian hidup, maka miliki disiplin dan ketekunan diri yang solid,  dan jangan pernah membiarkan diri menyerah pada bencana dan kegagalan.
Bila seseorang telah memahami dan memiliki pengetahuan untuk menjinakan risiko dari setiap perjalanan diri menuju puncak sukses; maka dia akan selalu menjadi pribadi yang optimis, antusias dan tercerahkan melalui keyakinan hidup, untuk terus-menerus berjuang tanpa pernah mengenal kata berhenti atau menyerah dalam meraih dunia impiannya.

sumber: djajendra.com

8 Feb 2012

POINT POSITIF VS POINT NEGATIF

Suatu siang saya mengunjungi perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, Point2000 di bilangan Roxy Mas, Jakarta Pusat. Saya menemukan sesuatu yang menarik terpampang di tempat strategis tentang sebuah coorporate value yaitu POINT yang  ternyata mempunyai arti sangat bagus. P = professionalisme, O = optimisme, I = integrity, N = net working dan T = team work.  


Menurut sang pemilik Herson Thanos, dengan coorporate value tersebut diharapkan para manajemen dan seluruh karyawan dapat menjalankannya. Memang implementasinya tidaklah semudah membacanya. Setiap orang, termasuk Anda dalam bekerja harus melakukannya secara profesional. Dan untuk membuat Anda bekerja secara profesional  maka Anda harus mempunyai sifat yang optimis. Sikap optimis sangat diperlukan agar setiap orang bekerja secara maksimal. Integritas seseorang diukur dengan perilaku sehari-hari seperti absensi, kejujuran, etos kerja dan sebagainya. Jika setiap orang mempunyai integritas yang baik maka mereka akan menjunjung tinggi nama baik dan tujuan perusahaan. Sedangkan networking atau jaringan diperlukan untuk memperluas bisnis perusahaan agar mudah untuk memasarkan produk dan menjangkau pasar yang lebih luas. Yang sangat penting adalah team work,  karena  POIN jika tidak ada T maka tidak akan menjadi POINT. Penjabarannya adalah  jika tidak ada kerja sama yang baik sebagai satu team, sehebat apapun ke empat unsur tadi tidak akan bermanfaat.


Tadi sudah diceritakan POINT Positif yang semuanya menunjukkan ciri-ciri achiever. Dasar seorang penulis, maka saya iseng membuat lawannya atau mediocre.  Ternyata setelah berpikir dan mencari yang tepat, akhirnya saya menemukan juga. POINT mediocre sebagai berikut, P= pessimism, O = opportunist, I = inconsistent , N = negative thinking dan T = trouble maker. Jika di perusahaan banyak orang yang pesimis, tidak konsisten , pembuat onar dan selalu berpikiran negatif maka dapat dibayangkan perusahaan itu akan jalan di tempat. Sedangkan orang yang opportunist adalah orang yang selalu mencari kesempatan dari situasi tertentu untuk keuntungannya sendiri. Tipe orang ini sangat berbahaya karena bisa menjadi musuh dalam selimut maupun sebagai provokator. Sebuah perusahaan tidak akan bisa berkembang jika banyak karyawannya yang berperilaku POINT negatif. Mereka adalah para karyawan bermental mediocre. Jika tidak segera dibenahi maka secara perlahan akan menurunkan kinerja perusahaan dan mungkin saja perusahaan tersebut akan makin terpuruk.

Bagaimana dengan Anda? Apakah  Anda seperti POINT Positif? Jika ya, berarti Anda telah menjadi seorang achiever, teruskan dan yakinlah selangkah lagi Anda akan meraih banyak keberhasilan. Tapi bagi Anda yang berperilaku POINT negatif, segera perbaiki sebelum manajeman perusahaan Anda menyadari dan menjatuhkan hukuman kepada Anda.
"Perusahaan telah membayar harga yang mahal kepada kita, sekarang buktikan Anda menjadi POINT positif, dan bukan sebagai POINT negatif".

Sumber Artikel oleh Timoteus Talip (Manager BCA Card, Penulis 4 Buku: Basmi Manipulasi Manajemen, Lorong Gelap yang Kutinggalkan, "Sop Kambing" ala Chef Talip, Anda Pecundang !!! 

7 Feb 2012

TAKE ACTION

Kita perlu mengembangkan suatu kebiasaan untuk bertindak (TAKE ACTION), yaitu melakukan segala sesuatu secara fisik agar Kita semakin dekat dengan tujuan Kita. Kalau Kita memperhatikan dengan seksama enam huruf terakhir dari kata satisfaction atau "kepuasan" adalah A-C-T-I-O-N atau tindakan. Dalam bahasa latin kata satis berarti "cukup". Ternyata bangsa Romawi kuno menyadari bahwa tindakan yang memadai dapat menghasilkan kepuasan.

Seorang pelatih penjualan legendaris yang bernama Tommy Hopkins pernah mengajarkan sebuah prinsip sederhana mengenai pencapaian sasaran. Ia mengatakan bahwa setiap  kita harus melakukan sesuatu yang menggerakkan kita ke arah tujuan dan impian kita. Kita mungkin dapat menggunakan sebuah pemicu diri berupa sebuah kalimat "Lakukan sekarang!" yang diucapkan secara berulang-ulang pada diri Kita. Kalimat seperti ini digunakan sebagai pemicu untuk membuat Anda bertindak. Terkadang hal sederhana ini dapat menjadi sangat efektif jika Anda mempraktekkannya.

Saya sering menggunakan kalimat seperti ini untuk mendorong diri saya melakukan tindakan yang saya rasa sangat enggan untuk dilakukan. Saya berusaha menciptakan PERASAAN TERDESAK (sense of urgency) untuk SEGERA BERTINDAK. Keuntungan pemicu diri ini adalah semakin sering digunakan ia menjadi semakin kuat dan tegas, dan pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan. Setelah ini menjadi kebiasaan, Anda bisa merasa nyaman karena menyadari bahwa tindakan Kita membawa Kita semakin dekat dengan tujuan yang diinginkan.

Hal ini terjadi pada setiap orang yang mempunyai suatu sasaran. Kita memutuskan apa yang Kita ingin raih, mengembangkan suatu rencana, mengambil langkah pertama untuk bertindak, dan kemudian terjadilah apa yang tidak terduga. Hanya dengan mengambil tindakan semua impian dan keyakinan Kita dapat menjadi kenyataan. Dengan melakukan apa yang tidak dilakukan orang lain sekarang, maka esok kita akan mendapatkan apa yang orang lain tidak dapatkan.

sumber: dari berbagai sumber

6 Feb 2012

SI PENEBANG KAYU

Suatu ketika seorang penebang kayu muda mencari pekerjaan ke pedagang kayu, dan mendapatkan pekerjaan itu. Upah yang diberikan lebih dari cukup dan lingkungan pekerjaannya sangat bagus. Dengan alasan tersebut, si penebang kayu bertekad untuk melakukan yang terbaik untuk pekerjaan barunya. Pedagang kayu memberikan ia sebuah kapak dan kemudian menunjukan lokasi penebangan.

Hari pertama penebang kayu berhasil membawa 18 pohon ke pedagang kayu. Pedagang kayu senang dengan hasil kerja si penebang kayu. Dan memberikan banyak pujian ke diri si penebang. Termotivasi dengan kata-kata si pedagang kayu, si penebang kayu berusaha lebih keras hari berikutnya. Tapi hari itu ia cuma bisa menebang 15 pohon. Kemudian ia mencoba lebih keras lagi pada hari berikutnya, tapi tetap saja hasilnya sedikit dan malah berkurang menjadi 10 pohon.

Hari demi hari hasil tebangnya menurun. Kemudian suatu hari si penebang kayu datang menghadap pedagang kayu dan mengajukan untuk berhenti kerja karena sudah tidak kuat untuk menebang kayu. Si pedagang kayu bertanya : “kapan terakhir kali kamu mengasah kapak kamu?”
“Mengasah?”, si penebang agak terkejut, “Saya belum pernah mengasah kapak, saya terlalu sibuk dengan pekerjaan menebang pohon”
Moral yang bisa kita petik dari kisah ini : Bekerja keras tidaklah cukup, seseorang harus tetap mengasah keterampilannya.

sumber: tidak diketahui

5 Feb 2012

LAKUKAN SATU KEBAIKAN SETIAP HARI

Kebaikan sekecil apapun, jika dilakukan akan membawa dampak positif yang cukup besar.
Dikisahkan, ada seorang pemuda berusia menjelang 30 tahun. Namun sayangnya, ia hanya memiliki kemampuan berpikir layaknya anak berumur di bawah 10 tahun. Ibunya dengan penuh kasih memelihara dan mendidik si anak agar kelak bisa hidup mandiri dengan baik, terlebih karena ia merasa anaknya punya kemampuan berpikir yang sangat minim.

Si anak sangat mencintai ibunya. Suatu hari dia berkata, “Ibu, aku sangat senang melihat ibu tertawa, wajah ibu begitu cantik dan bersinar. Bagaimana caranya agar aku bisa membuat ibu tertawa setiap hari?”
“Anakku,  berbuatlah baik setiap hari. Maka, ibu akan tertawa setiap hari,” jawab si ibu. “Lantas, bagaimana caranya berbuat baik setiap hari?” tanya si anak.

“Berbuat baik adalah jika kamu bekerja, bekerjalah dengan sungguh-sungguh. Bantulah orang lain terutama orang-orang tua yang perlu dibantu, sakit atau kesepian. Kamu bisa sekadar menemani atau membantu meringankan pekerjaan mereka. Perlakukanlah orang-orang tua itu sama seperti kamu membantu ibumu. Pesan ibu, jangan menerima upah ya. Setelah selesai membantu, mintalah sobekan tanggalan dan kumpulkan sesuai urutan nomornya. Kalau nomornya urut artinya kamu sudah berbuat baik setiap hari, dengan begitu ibu pun setiap hari pasti akan senang dan tertawa,” jawab si ibu sambil membelai sayang anak semata wayangnya.

Sejak ibunya meninggal, karena kenangan dan keinginannya melihat ibunya tertawa, setiap hari sepulang kerja, dia berkeliling kampung  membantu orang-orang tua, kadang memijat, menimba air, memasakkan obat, atau sekadar menemani dengan senang dan ikhlas. Bila ditanya orang kenapa hanya sobekan tanggalan yang diterimanya setiap hari? Dia pun menjawab, “Karena setiap hari, setibanya di rumah, sobekan tanggalan yang aku kumpulkan, kususun sesuai dengan nomor urutnya. Maka setiap hari aku seakan bisa mendengar Ibuku sedang melihatku dan tertawa bahagia di atas sana.”

Si pemuda yang berpikiran sederhana itu telah menjadi sahabat banyak orang di desa. Sehingga suatu ketika, atas usul dari seluruh warga, karena kebaikan hatinya, dia dianugerahi oleh pemerintah bintang kehormatan dan dana pensiun selama hidup untuk menjamin tekadnya, yakni agar setiap hari bisa membantu orang lain di sisa kehidupannya.

Moral dari kisah ini
Untuk kehidupan saat ini, memang rasanya cukup sulit untuk menemukan orang yang membantu orang lain tanpa ada keinginan untuk menerima balasan. Padahal, esensi kehidupan manusia sebenarnya adalah saling bantu membantu, menolong dan ditolong.

Padahal sebenarnya, bila kita bisa berbuat baik dan membantu orang lain sesuai dengan yang dibutuhkan, akan memberikan rasa yang nikmat sekali. Tentu, untuk berbuat baik dan membantu orang lain  ini membutuhkan kesadaran, latihan, dan membiasakan diri terus menerus.
Karena itu, mari kita praktekkan pepatah sederhana ini:
Tiap hari melakukan satu kebaikan.  Dengan begitu, hidup akan terasa lebih hidup, dan akan kita dapatkan kebahagiaan yang sebenarnya
Do all the good you can, in all ways you can, at all the times you can, to all the people you can, as long as ever you can by John Wesley

Semoga menginspirasi kita untuk berbuat kebaikan setiap hari bagi sesama

4 Feb 2012

MEMBIASAKAN DIRI


Sudah hampir 2 bulan gak pernah nulis atau shere di blog ini, dan hari ini rasa ingin nulis itu sepertinya mulai muncul lagi. Ya ada selogan yang sering kita dengar mungkin, “Untuk mencapai sesuatu hal itu mudah, tapi berat untuk mempertahankannya. Artinya kalau kita ingin mencapai sesuatu hal, maka dengan kerja keras kita akan mencapainya atau bisa melilikinya. Tapi bagai mana setelah kita mencapainya? Apakah masih sama semangat kita, kerja keras kita untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkanya.

Disinilah yang menarik yang saya rasa, karena hal ini bukan terjadi kepada satu dua orang aja tapi hampir semua orang pernah mengalami hal ini.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Paling sederhana yang bisa saya lihat dan rasakan adalah perasaan yang tidak pernah puas, ketika kita sudah memiliki satu hal pengen memiliki yang lain, ya sebagai manusia ini sangat masuk akal dan alami, proses itu sampai kita sendiri tidak menyadarinya kenapa sampai bisa terjadi seperti itu.
Kembali kepada kenapa sampai saya dua bulan tidak menulis juga kurang lebih seperti itulah penyebabnya, kadang bosan, jenuh dan ingin sesuatu hal yang baru lainnya, sampai akhirnya ada yang sudah terlupakan.

Jadi ada satu kata yang saya rasa cocok untuk mengatasi ini semuanya yaitu dengan membiasakan diri melakukannya secara terus menerus, sehingga bisa menjadi kebiasaan.
“Semua hal baik harus dijadikan kebiasaan dan semua hal tidak baik harus dihapus dari kebiasaan”. Karena menurut Djajendra “Setiap orang adalah magnet yang bisa menarik apa saja kedalam dirinya, bisa menarik kebaikan bisa menarik keburukan”. Oleh karena itu senantiasalah mengembangkan kebiasaan-kebiasaan positif sehingga kita tumbuh menjadi pribadi yang positif didalam lingkungan kita, baik di pekerjaan, keluarga dan bermasyarakat.