Sponsor

24 Okt 2011

KEHIDUPAN ITU JUGA MENYENANGKAN DAN LUAR BIASA MENYENANGKAN


“DARI SEMUA ANUGERAH YANG DIBERIKAN ALAM KEPADA UMAT MANUSIA, GALAK TAWA PASTILAH MENDEKATI URUTAN TERATAS”
Norman Cousins
Pada catatan sebelumnnya saya pernah menulis “kehidupan ini sulit dan dan tidak selalu adil” jadi saat ini saya coba mencari keseimbangannya, karena katannya kehidupan ini harus seimbang, biar kita bisa menikmatinnya. Sebelum saya lanjutkan saya mau melihat kembali apa yang disampaikan Norman Caunsinis diatas, sejenak saya berpikir kenapa tertawa merupakan anugerah? Setelah saya bayangkan sejenak, alangkah membosankannya kehidupan ini kalau kita tidak pernah melihat tawa, atau tertawa. Dan masih banyak hal yang terlintas di pikiran saya ketika membayangkannya dan kalau Anda sendiri juga membayangkannya mungkin anda akan tersenyum sendiri.
Dalam tulisan ini saya tidak membahas bagaimana biar kita menjalani kehidupan ini dengan menyenangkan, tetapi dengan kedua nama ini semoga Anda dan saya juga bisa terispirasi.
Anda pasti kenal dengan nama ini: Thomas Edison dan Albert Einstein, mereka merupakan bagian dari tokoh dunia yang sampai saat ini kita masih sering mendengar dan menggunakan hasil karya-karya mereka. Dan kedua nama ini juga memang kayaknnya kurang pas menjadi contoh karena yang saya tahu sebagi seorang peneliti atau penemu akan banyak menghabiskan waktunnya di laboratorum untuk melakukan penelitian, sehingga komunikasi dengan dunia luar juga mungkin agak sedikir berkurang.

Tetapi pada kenyataannya, kedua tokoh hebat ini menganggap salah satu penyebab kesuksesan mereka dalam bagian serius kehidupan adalah mengetahui pentingnnya bagian-bagian yang kurang serius. Kedua tokoh ini mengetahui sejak dini bahwa bekerja terlalu keras atau berpikir terlalu terpusat pada suatu dalam periode yang panjang akan lebih banyak mengakibatkan kerugian dari pada kebaikan. Ini sebabnnya kenapa orang perlu istirahat dari pekerjaanya. Pikiran akan menjadi sangat stress ketika dipenuhi dengan hal-hal yang serius untuk waktu yang lama. Humor dan bermain menghentikan ketegangan.

Cerita-cerita tentang kemampuan Edison bekerja untuk waktu yang panjang dan bertahan atas ribuan rasa frustrasi hamper merupakan lagenda. Yang mungkin tidak terkenal adalah metode yang dilakukannya untuk terus menerus menjaga stamina dirinnya sendiri saat melakukan terobosan-terobosan ilmu pengetahuan yang terkenal itu. Edison menaruh karena dia mengetahui bahwa hanya pada saat pikiran dalam kondisi tenang maka pikiran bekerja paling kreatif. Edison juga menemukan humor menenangkan pikirannya. Selain menulis ratusan buku-buku ilmiah dia juga menulis buku yang berisi lelucon. Dia menemukan bahwa melepas ketegangan dengan humor sangat berharga baginnya dan bagi stafnnya. Dia menggunakan humor sebagai penghancur ketegangan dan membangun moral timnnya.  Kemudian dia mengatakan orang-orang yang tertawa bersama dapat bekerja bersama-sama lebih lama dan lebih keras, dan lebih efektif.

Sekarang apa yang kita pikirkan dengan nama Albert Einstein? Jenius? Sangat pandai? Ahli fisika?  Teori Relativitas? Semua yang kita sabutkan diatas benar sepenuhnnya. Tetapi menurut Einstein sendiri, beberapa kunci kehidupan adalah kesederhanaan, fantasi, dan bermain. Dia mengatakan, “Kehidupan ini harus dibuat sesederhana mungkin”. Dia mengatakan kepada kesekelompok mahasiswa Princeton bahwa dia tidak akan mempunnyai ketertarikan kepada hukum-hukum fisika kalau tidak bisa dibuat sederhana. Salah satu cara Einstein membuat hal-hal menjadi sederhana adalah melalui permainan. Mereka yang pernah membuat penelitian tentang kehidupannya terkejut betapa dia orang yang sangat suka bermain. Dia sungguh “bermain-main” dengan ide-ide dan angka-angka karena dia tahu bahwa penemuan-penemuannya akhirnnya akan terjadi melalui permainan. Einstein memiliki pelajaran yang sangat hebat buat kita; Permainan merupakan salah satu cara paling efektif dalam meyederhanakan kehidupan. Ini yang sering kita lakukan sebagai anak-anak dan sering kali kita lupa lakukan ketika kita sudah dewasa dan kita terus menyibukan diri kita dengan segala aktivitas kita, sehingga kita lupa untuk menikmati anugrah yang diberikan kepada kita.

Sumber: Life’s Greatest Lessons   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar