Sponsor

22 Okt 2011

HIDUP ITU SULIT DAN TIDAK SELALU ADIL

“KEHIDUPAN ADALAH SERANGKAIAN MASALAH. APAKAH KITA INGIN MENGELUH ATAU MEMECAHKAN MASALAH-MASALAH TERSEBUT?
M.Scorr Peck


Kehidupan tidak selalu sesuai dengan harapan kita. Kalau kita mendapatkan sesuai apa yang diharapkan maka kehidupan akan lebih mudah, selalu adil dan lebih menyenangkan. Tidak akan ada sakit ataupun penderitaan, kita mungkin tidak perlu bekerja, dan kita mungkin tidak akan mati. Kita akan senang sepanjang hidup kita, tapi itu semua hanyalah sekedar angan-angan ajalah ya mungkin.
Suka atau tidak ii merupakan suatu kebenaran yang paling besar dari kehidupan, yang merupakan pelajaran pertama dan paling berharga mengenai realita kehidupan. Para filsuf sudah berdebat ribuan tahun mengapa kehidupan berjalan seperti itu, tetapi kita tidak perlu mempermasalahkannya. Perhatian saya adalah bagai mana kehidupan ini  berjalan. Jika kita tidak mengerti dan menerima kehidupan apa adanya, kita akan selalu berharap akan sesuatu yang lain dan tidak pernah mendapatkannya. Kita terus menggerutu tentang bagaimana keadaan yang semestinnya namun tidak pernah terjadi. Ini adalah salah satu pembelajaran yang paling berharga dalam kehidupan ini, sebab ketika kita mengerti bahwa dunia tidak membaktikan diri untuk membuat kita bahagia, kita mulai menerima tanggung jawab untuk diri kita sendiri. Ada 2 hal yang saya mau coba bahas yaitu:
1.   Kehidupan Itu Sulit.
Pernah anda melihat stiker bumper bertuliskan “Kehidupan ini sulit”? saya tertawa ketika pertama melihat hak ini. Kemudian saya bertannya kenapa saya tertawa. Pastinnya saya terkejut,  setelah suatu kebenaran dalam hidup ini memelototi saya. Sekitar 2.500 tahun yang lalu, sang Buddha apa yang dikenal dengan “Empat Kebenaran Mulia”. Yang pertama itu adalah “Kehidupan itu Penderitaan” dia mungkin pertama menuliskan hal itu, tapi saya menduga banyak orang jauh dari zaman Buddha sudah memahami hal itu. Sulit untuk percaya bahwa penghuni awal dunia ini mengalami kehidupan yang lebih mudah. Kehidupan ini sulit dari dahulu sampai sekarang, dan akan selalu demikian. Tetapi orang-orang yang sukses siap menerima dan masuk ke dalam inti permasalahan dan memecahkannya, meskipun mengalami penderitaan. Bagimana proses kita menghadapi persoalan secara langsung dan mencari pemecahannya membuat kehidupan kita menjadi berarti.

Namun persoalan orang, berapapun usiannya, adalah mereka tidak mengerti atau tidak menerima kenyataan bahwa kehidupan selalu  melibatkan kesulitan. Mereka melawan bukan menyesuaikan diri, mereka menggerutu dan mengeluh, baik pada diri sendiri maupun kepada orang lain, tentang besarnnya persoalan-persoalan mereka. Dan tampaknnya merasa kehidupan orang lain lebih mudah. Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah. Mengeluh adalah usaha memindahkan persoalan kita kepada orang lain.
Setelah kita menima kenyataan bahwa kidup ini sulit maka kita akan mulai berkembang. Kita mulai mengerti bahwa setiap persoalan adalah juga suatu kesempatan.

2.  Kehidupan Tidak Selalu Adil.
Pada tahun 1981, Harold Kushner pernah menulis buku dengan judul When Bad Things Heppen to Good People ( Ketika Hal-Hal Buruk Terjadi Pada Orang-Orang Yang Baik) buku ini merupakan salah satu buku yang paling banyak di baca di tahun 1980 an, buku ini menjadi salah satu buku yang berhubungan dengan pertanyaan yang paling kono dan universal “Mengapa” atau lebih tepatnnya lagi “Mengapa Saya?” Kushner mempunnyai semua alasan untuk melontarkan pertanyaan tersebu, karena anaknnya Aaron, didiagnosa pada usia 3 taun menderita Progeria (penyakit penuaan dini), dia menderita secata fisik dan seluruh keluarga menderita secara mental dan dia meninggal pada usia 14 tahun. Anak itu beserta keluargannya berhak mendapatkan sesuatu yang lebih baik.
Sayangnnya, kehidupan tidak selalu adil. Mungkin hal itu merupakan kebenaran yang paling menyakitkan yang harus kita pelajari dan juga tersulit yang harus kita terima. Hal-hal buruk sungguh terjadi kepada orang-orang baik, kadan pada diri orang lain dan kadang pada diri kita. Dan tampaknnya sering kali terjadi pada orang yang paling tidak layak menerimannya. Dan sebaliknnya kita juga sering melihat hal-hal baik terjadi pada orang-orang yang tidak layak menerimanya. Jadi tidak heran kalau kita sering mendengar “Itu Tidak Adil” Kadang-kadang berat untuk memperoleh hal yang masuk akal dari duia ini.
Saya tidak bermaksud mengatakan secara tidak langsung bahwa jika terjadi sesuatu kita berkata “Ya…. Semua ini harus terjadi?” Seperti roti kering yang pada akhirnnya akan menjadi remuk dan menjadi remah-remah. Kemudian dengan gembira kita melanjutkan kehidupan kita, itu bukan sesuatu hal yang mudah saya rasa.tapi ada suatu kata yang sering saya dengar dan cukup menarik saya piker untuk menenangkan hati saya, “Rasa sakit memang tidak terelakkan, tetapi penderitaan itu suatu pilihan” kita bisa bertekat bahwa rasa sakit itu tidak dapat menghancurkan kita, bahwa kita akan menerimannya sebagai suatu kenyataan kehidupan dan bahkan berkembang karenannya.
Benjamin Franklin menulis, “Semua hal yang menyakitkan, melatih kita” mungkin itu sebabnnya sering dikatakan bahwa beberapa pelajaran yang paling pahit dalam kehidupan adalah juga merupakan pelajaran yang paling berharga. Hal terpenting yang dapat kita lakukan saat sakit baik fisik maupun emosional adalah mencari arti dari semua itu. Rasa sakit mengajarkan suatu hal kepada kita, tetapi kita harus bersedia mengambil pelajaran dari hal tersebut.
Kita hidup dalam dunia yang tidak sempurna bersama-sama dengan orang-orang yang tidak sempurna lainnya. Tidak ada satu orangpun dapat menjanjikan kepada kita hidup yang bebas dari rasa sakit ataupun kekecewaan.
Mungkin itulah sebabnnya begitu banyak orang yang memiliki Doa ketenangan yang terkenal dari Reinhold Niebuhr:

Tuhan memberiku Ketenangan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah, keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah, dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaannya.

Sumber: Buku Life’s Greatest Lessons

Tidak ada komentar:

Posting Komentar