Sponsor

31 Mar 2012

PERCEPATLAH PERUBAHAN

Setip Organisasi Harus Siap Sedia Meninggalkan Segala Sesuatu Yang Tengah Dilakukannya Untuk tetap Hidup di Masa Mendatang.
Pater Drucker

Peran seorang pemimpin adalah selalu, selalu dan selalu menjaga agar orang-orang yang dipimpinnya tetap bersemangat dan optimis, serta bekerja secara total dalam menghadapi perubahan. Itulah pekerjaan pemimpin. Tetapi sebagian besar pemimpin sering tidak melakukan hal tersebut, karena mereka memandang peran mereka seperti seorang pengasuh bayi, seperti seorang pemecah masalah, dan seperti seorang petugas pemadam kebakaran. Dengan demikian maka mereka menghasilkan, bayi, masalah dan kebakaran di sekitar mereka.

Sangat penting bagi seorang pemimpin untuk mengetahui reaksi psikologis terhadap perubahan dari para karyawan dan memprediksi hal apa yang akan terjadi dari perubahan tersebut. 
Ada 4 siklus perubahan pada karyawan:
1.     Keberatan
2.    Kesadaran yang berkurang
3.    Eksplorasi
4.    Mengikuti

Terkadang tiga tahap pertama dalam siklus ini memerlukan waktu yang cukup lama agar orang-orang yang Anda pimpin mampu melakukannya. Produktivitas dan semangat kerja bisa menjadi sesuatu hal yang memusingkan karena mereka menolak perubahan. Menolak perubahan adalah manusiawi. Kita semua melakukan hal itu. Kita sulit masuk kekamar mandi, tetapi saat kita sudah mandi maka akan terasa berat juga untuk keluar dari kamarmandi, dan hal ini sering kita sebut dengan zona nyaman “tidak mudah melepaskan sesuatu hal yang sudah kita senangi, walaupun hal itu tidak baik”.

Jadi untuk sampai tahap mau mengikuti seorang pemimpin harus memahami secara penuh bagaimana siklus perubahan tersebut dapat mereka terima secepat mungkin.
Jadi bagaimana seorang pemimpin bias membantu anggotanya bergerak melewati tahap satu, dua dan tiga?

Pertama yang harus dilakukan seorang pemimpin adalah menyiapkan diri sendiri utuk berkomunikasi mengenai perubahan ini dalam cara yang paling bersemangat dan positif. Jadi artinya persiapan itu penting, seperti yang sering di ucapjan oleh para motivator “Bukanlah kehendak untuk menang yang akan membuat mereka memenangkan permainan, tetapi kehendak untuk bersiap menang”
Oleh karena itu sorang pemimpin harus mempersenjatai diri, dengan membekali diri dengan segala pemahaman dan informasia mengenai perubahan tersebut sehingga Anda sebagai pemimpin bias menjadi juru bicara yang baik untuk perubahan tersebut.

Kebanyakan pemimpin tidak melakukan hal tersebut,  justru mereka menyadari bahwa orang-orang mereka menolak perubahan itu, malahan mereka mendukung perselisihan tentang perubahan itu. Mereka berkata bahwa hal ini seharusnya tidak terjadi, saya minta maaf atas apa yang kalian alami semua. Hal ini sangat disayangkan.
Setiap perubahan internal dilakukan untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan keefektifan perusahaan. Jadi seharusnya seorang pemimpin harus mampu meyakinkan semua anggotanya dan bias merasakan apa yang sedang ia rasakan. Sehingga semakin perusahaan ini bias mempertahankan kelangsungan hidupnya maka akan semakin nyaman perusahaan tersebut sebagai tempat bekerja.

Bagaimana dengan perubahan yang dating dari luar? Para pembuat peraturan, perubahan pasar, masalah dengan para vendor? Dalam kasus-kasus seperti ini, seorang pemimpin harus menekankan kepada tim yang dipimpinnya bahwa pesaing kita juga mengalami hal yang sama. Ketika hujan turun dilapangan, maka hujan tersebut juga mengguyur kedua belah pihak, jadi peranan anda sebagai pemimpin menciptakan keunggulan strategi tim anda dalam menangani hujan tersebut. Jadi, hujan tersebut akan menjadi sesuatu yang menguntungkan untuk tim Anda.

Seorang pemimpin harus terus membuat perubahan menjadi hidup dalam diri tim, sebagai kebiasaan yang positif. Ya, kita berubah sepanjang waktu. Kita berubah sebelum kita harus melakukan perubahan.

Sumber: buku 100 Ways to Motivate Others

30 Mar 2012

CUKUP ADALAH CUKUP!


KEBUTUHAN LAWAN KESERAKAHAN

Keserakahan adalah musuh terbesar jantung, menurut ahli bedah terkemuka, Dr. Naresh Trehan. Dan bukan karena kerja keras atau jadwal yang kacau! Dr.Trehan ketika ditanya, “ Bukankah jadwal yang kacau berlawanan dengan semua yang di anjurkan dokter?” dia menjawab, “Ini salah satu kesalah pahaman terbesar yang terjadi. Stress timbul jika Anda harus menghadapi sesuatu yang tidak cocok dengan kerangka pikiran Anda. Pekerjaan yang berguna membuat diri kita tenang. Saat-saat yang paling santai bagi saya adalah jika berada di ruang operasi ketika saya benar-benar merasa tentram ddengan diri saya. Kerja keras tidak pernah membunuh siapapun, tetapi terlalu banyak waktu luanglah yang kerap menyebabkan kematian. Misalnya bulan ini saya punya jadwal kuliah dan mengajar yang memusingkan tetapi saya sama sekali tidak mempunyai pikiran untuk membatalkan beberapa komitmen karena saya merasa bahwa saya tidak melakukan semua yang saya mampu lakukan.” Ia melanjutkan, “Yang juga penting adalah orang harus mempunyai kemampuan untuk mengalihkan pikiran ketika ia meninggalkan pekerjaannya. Setiap lima, enam minggu, orang harus mengambil istirahat 2-3 hari; ini akan membantu Anda untuk memfokuskan segalanya. Dan harap garis bawah ini: bayar pajak. Ini tindakan yang mendasar untuk perawatan jantung Anda. Keserakahan adalah musuh utama jantung!”

Inti perbincangannya adalah sering-sering mengajukan pertanyaan kepada diri Anda sendiri: “Apakah itu perlu?”, Apakah benar-benar saya membutuhkannya?”, “Apakah saya harus mendatanginnya atau bisa melalui telpon, pakek vedio call atau fasilitas lainnya?” Kehidupan penuh dengan tukar tambah! Kehidupan berarti penyesuaian! Saya tidak pergi kebanyak tempat; dengan demikian longkaran social saya menjadi semakin kecil. Bagi saya itu bukan menjadi maslah. Saya melakukan kegiatan yang lebih saya sukai, seperti menghabiskan waktu bersama keluarga, membaca dan menulis. Saya juga menggunakan lebih banyak waktu untuk memikirkan yang dapat dipikirkan dan yang tidak dapat dimengerti- pelangi, salju, fantasi. Mungkin  karena itulah saya bisa merasa tentram dengan diri saya sendiri.

Sumber: Buku Born To Win

29 Mar 2012

BELAJAR MENCINTAI SESUATU YANG ANDA LAKUKAN


Saya berbagi penemuan saya yang paling menarik dengan Anda. Anda bisa membuatnya menjadi “pelita”

Jika Anda ingin berbahagia selama satu jam, silahkan tidur siang.
Jika Anda ingin berbahagia selama satu hari, pergilah piknik.
Jika Anda ingin berbahagia selama satu minggu, pergilah berlibur.
Jika Anda ingin berbahagia selama satu bulan, menikahlah
Jika Anda ingin berbahagia selama satu tahun, warisi kekayaan.
Jika Anda ingin berbahagia seumur hidup, cintailah pekerjaan Anda.

Saya sudah hidup dengan pemikiran ini selama lebih 3 tahun dan kehidupan saya menjadi lebih terfokus. Saya selalu mempunyai sikap yang positif disbanding kebanyakan teman saya. Dahulu saya masih sering tergelincir. Kini, saya tidak terlalu sering lagi tergelincir, walaupun katakanlah sekali dalam sebulan.

Ia lebih suka menyalakan lilin dari pada menyumpahi
kegelapan dan cahayanya telah menghangatkan dunia
“Adlai Stevenson”

Setiap hari kita sudah terbiasa bangun pagi dan melakukan apa yang harus dilakukan. Cara sederhana saya yang telah sering di ujicobakan adalah menikmati apapun yang tengah saya lakukan. Didalam diri kita ada keinginan abadi untuk mengerjakan tugas-tugas yang menantang, tetapi sayangnya kebanyakan dari kita duduk-duduk saja menunggu terdengarnya ketukan peluang di pintu kita. Peluang memang dating. Tetapi kebanyakan dari kita tidak mendengar ketukan itu karena yang ingin kita dengarkan adalah “dentuman besar” Pada hal pada kenyatannya, banyak peluang baik mengetuk hanya dengan suara lembut. Semntara itu kita menjadi khawatir. Ada yang mendengar “ketukan kecil” itu dan langsung bergerak dan mereka menjadi sibuk, mereka mulai menyukai apa yang mereka lakukan dan perasaan negatifpun menghilang. Mungkin ini mirip dengan kisah ayam dan telur yaitu ketika sang ayam dating terlebih dahulu dan sibuk mengais dan mulai memproleh cukup cacing serta bertelur “telur emas”, sesederhana itu. Sikap sebaliknya adalah dengan hanya sebutir telur, apa yang dapat dilakukan orang selain “menunggu dan melihat”. Jadi sebenarnya terserah Anda, apakah ingin mengerami sambil bersedih atau maju kemuka dengan antusiasme.

Sumber: Buku Born To Win

28 Mar 2012

JANGAN AMBIL KEPUTUSAN UNTUK BERHENTI


 Kebanyakan Orang Meraih Sukses Karena Mereka Bertekat Bulat.
Orang Dengan Kemampuan Biasa-biasa Kadang Mencapai Kesuksesan Yang Unggul Karena Mereka Tidak Tahu Kapan Untuk Berhenti.
George Allen.

Setiap manusia memiliki suatu bagian otak tertentu yang sama: sebuah saklar untuk berhenti.
Sebagian orang, karena kebiasaan sepanjang hidupnya, memutuskan berhenti pada saat awal mereka merasa frustrasi. Pekerjaan mereka menjadi begitu sulit, sehingga mereka menghentikan pekerjaan mereka dan pulang kerumah. Hari mereka yang penuh dengan masalah membuat mereka frustrasi, sehingga mereka berhenti dan memutuskan pergi minum kopi dengan seorang rekan kerja selama dua jam untuk rasa simpati yang negatif.

Setiap orang memiliki saklar untuk berhenti. Tetapi tidak semua orang mengetahuinya.
Ketahui hal ini. Perhatikan diri Anda membolak-balik saklar tersebut, Anda tidak akan berhenti sampai Anda menekan saklar berhenti itu. Seorang manusia diciptakan seperti seekor  hewan yang akan melakukan sesuatu sampai tujuannya tercapai. Perhatikan anak-anak yang mendapatkan apa yang mereka inginkan dan Anda akan melihat hal alaminya, ketekunan yang melekat pada diri mereka.

Meskipun di suatu titik dalam perjalan kita, kita mempelajari tentang saklar kecil ini, dengan segera kita mulai menjentikkan saklar ini. Beberapa dari Kita mulai menekan saklar tersebut ketika kita sudah mengalami frustrasi hebat, dan sebagian lagi ada yang menekan saklar tersebut pada tingkat sedang sampai kita menekan saklar tersebut apa bila kita sudah merasa tidak nyaman.

Jika Anda tidak berada pada kebiasaan berhenti secara terlalu cepat, Anda akan memproleh tujuan yang sudah Anda tetapkan. Anda tidak akan pernah menyerah atas tim Anda. Anda akan mencapai target penjualan Anda setiap bulannya. Anda akan mendapatkan apapun yang Anda inginkan karena Anda tidak akan berhenti sebelum mendapatkannya.
Saklar untuk berhenti adalah sesuatu yang dapat Anda fokuskan, pelajari, dan buat bekerja untuk Anda bukannya bertentangan dengan diri Anda. Apakah Anda menekan saklar ini terlalu cepat atau terlambat merupakan sebuah kebiasaan. Kebiasaan menekan saklar ini sering disalahmengerti sebagai kurangnya kekuatan kemauan,semangat, dorongan atau hasrat tetapi semua itu omong kosong. Ini merupakan suatu kebiasaan, dan seprti setiap kebiasaan, hal ini juga bias digantikan dengan kebiasaan lain.

Biasakan diri Anda untuk tidak terlalu cepat memutuskan berhenti dalam setiap peruses yang Anda jalani. Jangan menyerah pada diri Anda sendiri sebagai pemimpin atas diri Anda sendiri ataupun atas tim yang anda pimpin. Semakin jarang Anda memutuskan untuk berhenti, semakin besar peluang Anda menjadi orang yang sukses.

Sumber: buku 100 Ways to Motivate Others

27 Mar 2012

5 MOTIVASI YANG MEMBUAT SALESMAN SUKSES


Pastinya motivasi kerja karyawan BAGIAN PENJUALAN  harus jauh lebih kuat dan mandiri dibandingkan dengan karyawan divisi lainnya, sebab karyawan penjualan sebagai ujung tombak karena beban tanggung jawab akan target penjualan semua perlu ditangani sendiri, harus juga memotivasi diri sendiri.
Oleh sebab itulah Sales person  disebut karyawan mandiri. Artinya bosnya ya diri sendiri dan karyawannya ya juga diri sendiri. Nah, Bagaimana kiat menjadi sales person yang sukses.
1.     Kerja Keras
Tentu ini dasar utama keberhasilan seorang sales person Kata mutiara motivasi : Di dunia ini tidak ada yang namanya kegagalan, yang ada  adalah kita kurang bekerja keras.

2.    Pantang Menyerah
Banyak sales person berhenti di tengah jalan hanya karena mudah menyerah . Pesan Motivasi : Menyerahlah jika peluang benar-benar sudah habis. Tapi selagi masih ada satu harapan, Raihlah dengan kerja keras dan anda pasti SUKSES.

3.    Menjaga Kehormatan
Kejujuran adalah modal utama membangun sebuah kepercayaan. Karena atas dasar kepercayaan itulah usaha penjualan akan terus berkembang sampai pada hasil yang di harapkan. Pesan Motivasi yang bisa kita raih adalah “Kejujuran  merupakan pintu masuk sebuah jalan kesuksesan “

4.    Terus belajar
Jangan pernah terlalu puas akan omset kita hari ini, karena di dunia penjualan omset hari ini merupakan sejarah yang cukup di simpan sebagai pembelajaran. Dan hari esok adalah omset baru yang harus di raih. 

5.    Menjaga Kepercayaan
banyak sales person yang tidak bisa menjaga hal yang satu ini. Begitu besar godaan di dunia penjualan. Namun percayalah bahwa dengan menjaga kepercayaan dan etika bisnis , apa yang menjadi tujuan utama  kita sampai pada puncak karir akan bisa berhasil dan terwujud.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat sebagai pegangan kita agar menjadi sales person yang handal.
Selamat Jualan

sumber: Ali Busro

26 Mar 2012

5 Dimensi Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Produktifitas


Jika kita amati sebuah kereta kuda yg ditarik oleh 3 ekor kuda, ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, “kecepatan kereta kuda tersebut, ditentukan oleh kuda yang manakah?Apakah yg paling cepat, menengah, atau kuda yg paling cepat?” Ternyata yang paling menarik adalah kenyataan bahwa kecepatan kereta kuda tersebut ditentukan oleh kuda yang paling lambat, mengingat bagaimanapun cepatnya kedua kuda yang lainnya, jika ada satu kuda yg lambat, maka kecepatan laju kereta tersebut akan terganggu secara keseluruhan.

Analogi diatas menggambarkan sebuah kerja anggota tim demi mencapai puncak performance keseluruhan tim sangat dibutuhkan adanya kerja tim yang baik. Untuk mencapaik kondisi diatas, ada beberapa hal yang bisa dijadikan parameter acuan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Setidaknya ada 5 parameter tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut:
*      Sufficient Number of People (Jumlah)
Apakah anda mempunyai SDM yg cukup dalam jumlah dan kapasitas untuk menjalankan korporasi. Jika belum pertanyaannya adalah:apakah anda mempunyai mekanisme rekrutmen SDM yg match dengan tujuan dan strategi anda
Jika sudah, tetapi masih ada masalah, pertanyaannya adalah apakah mekanisme tersebut didukung dengan sumberdaya korporasi?
*      The Skilled People (Keterampilan)
Apakah SDM anda terampil (efisien dan efektif) dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya? Jika tidak atau belum, pertanyaannya adalah: apakah SDM anda dibekali dengan pengembangan kapasitas agar dapat bekerja dengan terampil?
Jika sudah, tetapi belum terampil, pertanyaannya adalah :apakah pelatihan anda sudah benar seperti yang dibutuhkan, baik dalam jenis dan jumlah (dosis-seringkali kita memberikan training “overdois”)
*      The Innovative People (Inovatif)
Apakah SDM anda mampu melihat masa depan, dan mampu mengkreasikan produk dan erja untuk masa depan korporasi? Jika belum, pertanyaannya adalah:apakah anda sudah memiliki knowledge-based people, atau sekedar sklilled people (apalagi muscle-based) people? Jika anda belum, pertanyannya adalah apakah anda sudah merekrut SDM berpengetahuan, atau anda sudah memberikan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi knowledge-based people?
*      Well Rewarded People (Kesejahtraan)
Apakah SDM anda mendapat kesejahteraan materi dan rohani yang cukup dari korporasi, sebagai imbalan dari kontribusi professional mereka? Jika belum, pertanyaannya adalah apakah anda telah mempunyai system dan startegi pendayagunaan sumberdaya manusia yang menjamin keseimbangan antara hak dan kewajiban? Jika sudah, tetapi belum berjalan, pertanyaannnya adalah apakah system dan strategi anda efektif, baik dalam konsep maupun implementasi?

*      Aligned People (Bersinergi)
Apakah semua tim yang anda punya sudah bisa bersinergi (alligned people)? Jika belum pertanyaannya adalah apakah anggota tim anda bisa saling bekerja sama dengan erat? Apakah masing-masing anggota tim bisa saling menghormati atau malah saling menonjolkan diri dan menjatuhkan yang lainnya?Apakah anggota tim anda sudah bangga dengan organisasi, department, divisi, atau lembaganya?
Jika belum pertanyaan berikutnya:apakah anda sudah punya strategi untuk menyinergikan anggota anda? Baiak dengan anggota tim yang ada sekarang atau butuh pergantian anggota tim?
Selamat mencoba membangun tim yang produktif!! Sukses di tangan Anda!!

sumber: wahyudi www.whjobs.info

25 Mar 2012

Membiasakan Diri Termotivasi Dalam Bekerja


Bekerja dengan penuh motivasi berawal dari kebiasaan, dan kebiasaan ini lambat-laun bisa jadi karakter seseorang. Apa saja sih yang bisa membuat kita senantiasa termotivasi dalam bekerja? Apakah semata-mata karena rupiah? Mari coba kita simak satu persatu factor penyebab seseorang bisa senantiasa termotivasi dalam bekerja. Setidaknya kita bagi 4 faktor penyebab tersebut yaitu:

Faktor Internal:
·         Kebutuhan
Motivasi dasar dari seseorang untuk bekerja pada awalnya adalah hasrat untuk bertahan hidup, dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan yang diharapkannya. Manusia mempunyai motivasi untuk memenuhi kebutuhannya dengan bekerja.

·         Tujuan
Tujuan organisasi (tujuan bersama) yang sudah ditransformasikan menjadi tujuan individu akan memotivasi individu untuk mencapai tujuan tersebut (tujuan pribadi). Misalnya pada tahapan level profit tertentu, maka perusahaan akan membagi kepemilikan (share) perusahaan terhadap karyawannya. Hal ini akan memacu karyawan untuk bekerja lebih keras karena tujuan perusahaan sudah sejalan dan bisa ditransformasikan ke tujuan pribadi karywannya.

·         Kompetensi
Kompetensi yg dimiliki seseorang akan mendorong orang tersebut untuk lebih bermotivasi sehingga skill nya akan semakin tambah dan makin kompeten

Faktor Eksternal:
·         Struktur Organisasi
Struktur organisasi bisa berpengaruh kuat terhadap motivasi karyawan di dalamnya. Dalam skala bisnis yg relative masih kecil, biasanya lebih diperlukan struktur yg ringkas, banyak “one man show”, kewenangan yg relative besar pada beberapa jabatan, sehingga bisa membuat karyawan termotivasi untuk meraih posisi tsb. Sebaliknya jika skala bisnis sudah semakin besar, struktur yg relative focus memang diperlukan untuk mengelola bisnis dengan tata kelola yg lebih baik. Konsekuensinya dengan struktur yg demikian mesti dibutuhkan orang yg benar-benar punya bakat dan minat di bidang yg digeluti, karena jika tidak maka struktur ini akan membunuh karir dan potensi pada karyawannya. 

·         Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yang motivated akan mendorong individu menjadi pribadi yang bermotivasi. Lingkungan dapat berupa fisik dan non fisik. Lingkungan kerja Microsoft dan Google, misalnya sengaja dirancang sedemikian rupa sehingga memberikan cita rasa kebebasan berekspresi.

Faktor Nilai:
·         Budaya
Budaya disiplin itu indah misalnya, akan senantiasa membawa seseorang dalam komunitas tersebut untuk senantiasa disiplin, jika melanggar biasanya sanksi social dalam bentuk rasa malu, bersalah dsb.lebih terasa berat daripada sanksi disiplin itu sendiri.

·         Keyakinan
Faktor motivasi karena keyakinan biasanya sangat kuat efeknya,misalnya seseorang yg bisa benar-benar meyakini bahwa bekerja dan berprestasi adalah sebuah ibadah, maka motivasinya tidak akan mudah luntur dengan berbagai hambatan yang ada.
  
Faktor Klasik:
·         Hukuman dan Hadiah (Reward & Punishment)
Walau terkesan klasik model motivasi dengan reward and punishment masih sangat efektif. Ada beberapa orang yang bisa termotivasi dengan adanya potensi hadial (bonus) jika tercapai untuk pencapaian seuatu target, namun ada juga orang yang sudah merasa di zona nyaman, tidak akan terpengaruh dengan adanya rangsangan bonus tersebut. Jalan motivasi yang dilakukan biasanya dengan system punishment untuk merangsang orang kategori ini tetap bisa termotivasi, yaitu dengan mengganggu zona kenyamanannya dengan ancaman punishment jika tidak tercapai performance atau melanggar aturan yang ada demi target yg ingin diraih.

sumber: wahyudi hari siswanto, 

24 Mar 2012

Employee Engagement


Manusia adalah salah satu aset yang sangat besar peran dan 
nilainya dalam suatu organisasi baik industri jasa ataupun manufaktur disamping aset lain seperti mesin, gedung ataupun peralatan lainnya. Peranan manusia dalam organisasi saat ini bukan lagi hanya suatu sumber daya yang sifatnya statis akan tetapi menuju kearah dinamis yang dapat dikembangkan setiap hari. Kemampuan atau kehebatan manusia dalam suatu organisasi akan sangat menentukan daya saing organisasi tersebut. Organisasi tidak hanya membutuhkan manusia yang berintelektual tinggi, akan tetapi organisasi juga membutuhkan manusia yang berkomitmen, loyalitas tinggi terhadap pekerjaan dan organisasi, serta bertanggung jawab dan dapat bekerja sama dalam tim yang solid dalam bekerja sehari-hari. Lalu pertanyaan yang timbul adalah bagaimanakah caranya suatu organisasi mampu menciptakan manusia-manusia yang seperti itu?
Banyak studi atau penelitian yang telah dilakukan dalam hal investasi pada manusia dalam organisasi sangat berkaitan dengan performansi organisasi tersebut.

“Employee engagement”. Itulah jawaban yang hendaknya dapat dikembangkan suatu organisasi bagi para pekerjanya. Istilah ini bukanlah suatu hal yang sangat baru. Lebih kurang lima tahun terakhir ini, penelitian-penelitian telah banyak mencoba menyibak arti istilah dan bagaimana implementasinya di lapangan. Secara terminologi, arti yang dimiliki employee engagement adalah pemacu karyawan.

Institute of Employee Studies (2004) mendefinisikan employee engagement adalah suatu sikap positif dari karyawan terhadap organisasi tempat dirinya bekerja. Karyawan yang “terpacu” akan peduli dan rasa memiliki atau mengabdikan diri terhadap bisnis organisasi secara maksimal dan bekerja secara tim untuk meningkatkan performansi bagi organisasi. Benthal melalui DDI (2005) mengartikan employee engagement adalah suatu keadaan dimana manusia merasa dirinya menemukan arti diri secara utuh, memiliki motivasi dalam bekerja, mampu menerima dukungan dari orang lain secara positif, dan mampu bekerja secara efektif dan efisien di lingkungan kerjanya.
Lebih jauh dalam hal organisasi Bernthal mengartikan employee engagement adalah suatu komitmen dan loyalitas serta rasa memiliki karyawan terhadap organisasi untuk mensinergikan waktu dan tenaga yang dimiliki dalam usaha meningkatkan performansi diri dan organisasi ke arah yang lebih baik.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa employee engagement mengandung pengertian perilaku yang ditunjukkan seorang karyawan yang dapat mensinergikan waktu dan tenaga yang dimiliki secara komit dan bertanggung jawab dalam bekerja secara efektif dan efisien dalam meningkatkan performansi diri dan organisasi kearah yang lebih baik.  Akan tetapi, pengertian employee engagement berbeda cara pandangnya dengan kepuasan/komitmen karyawan. Perbedaan tersebut adalah employee engagement ditunjukkan dengan perilaku aktif sedangkan kepuasan/komitmen ditunjukkan dengan perilaku pasif. Karyawan dapat merasa puas/komitmen tetapi belum tentu akan merasa engaged.
Sumber: Hary Febriansyah

23 Mar 2012

MEMPERLAKUKAN PELANGGAN SEBAGAIMANA MEREKA INGIN DIPERLAKUKAN


“Penjual Tidak Hanya Harus Pintar Membujuk Orang Untuk Melakukan Pembelian Atau Transaksi Melalui Cara-Cara Yang Etis, Tapi Juga Menjauhkan Pembeli Dari Energi Manipulatif.” – Djajendra

Pelanggan pada umumnya ingin dilayani secara jujur dan sesuai dengan iklan perusahaan. Pelanggan tidak pernah berharap bahwa kekuatan pengaruh yang dimiliki oleh para penjual disalahgunakan untuk merugikan pembeli.

Kekuatan pengaruh dalam pelayanan pelanggan harus digunakan untuk tujuan kejujuran melalui kekuatan etika dan integritas. Kekuatan pengaruh harus diperlihatkan melalui prinsip transparansi dalam tanggung jawab perusahaan untuk memberikan informasi terbenar tentang produk atau jasanya dengan sangat rinci dan sangat jelas.

Persoalannya, sering sekali muncul para penjual yang menggunakan kekuatan pengaruh untuk menyesatkan atau merugikan pembeli. Misalnya, menjual produk atau jasa dengan harga yang tidak adil, atau pengaruh yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi produk yang tidak sesuai dengan semestinya.

Salah satu contoh yang paling gampang untuk mengidentifikasi para penjual yang tidak beretika itu, adalah melalui cara mereka dalam menyampaikan informasi tentang produk dan tata syaratnya, yang ditulis sangat kecil-kecil sekali di dalam brosur atau perjanjian, sehingga secara kasat mata tidak terlihat ataupun sulit terbaca oleh pelanggan atau pembeli. Dan inilah salah satu teknik lama untuk menyalahgunakan pengaruh, yang masih terus dilakukan oleh para penjual tanpa etika, sambil mengekspresikan ketidakjujuran mereka kepada pelanggan atau konsumen.

Kekuatan pengaruh dalam pelayanan pelanggan sangatlah besar, dan oleh karenanya, diperlukan mindset para penjual yang benar-benar jujur. Penjual tidak hanya harus pintar membujuk orang untuk melakukan pembelian atau transaksi melalui cara-cara yang etis, tapi juga menjauhkan pembeli dari energi manipulatif.  Sebab, berbisnis itu tidak untuk mendapatkan keuntungan besar sambil mengaburkan kebenaran tentang hal-hal yang tidak diinginkan oleh pelanggan.

Para pelanggan atau pembeli sangat rentan terhadap pengaruh. Dan para penjual sangat cerdas memahami hal ini. Untuk itu, para penjual akan mengiklankan produk atau jasanya melalui pengaruh dari orang-orang yang disukai oleh masyarakat. Pembeli selalu terpesona dan mempercayai iklan dan promosi bila disampaikan oleh orang-orang yang sudah akrab di mindset mereka.

Sebuah reputasi pelayanan pelanggan yang baik hanya dapat terbangun melalui integritas dan perilaku pelayanan yang etis. Bila tidak, maka penjual akan terus berjualan sambil menerima komplain dari pelanggan atau konsumen yang merasa dirinya mendapatkan pelayanan yang tidak jujur.


sumber: djajendra


22 Mar 2012

SELALU PASANG HATI POSITIF


“Sifat Baik Dan Tutur Kata Yang Mempengaruhi Pembeli Merupakan Modal Dasar Dalam Memaksimalkan Penjualan.” – Djajendra

Menjadi penjual yang profesional sangatlah mudah yaitu selalu pasang hati positif  kepada pelanggan. Bila hati positif Anda mampu membangkitkan emosi belanja pembeli, maka apa pun yang Anda jual pasti laku dan diborong oleh pembeli. Sebuah penjualan sangat tergantung kepada sikap baik dan kesiapan penjual untuk meyakinkan pembeli tentang pentingnya pembelian yang sedang dilakukan.

Berjualan adalah sebuah profesi yang lahir dari kebiasaan berinteraksi secara baik dengan orang lain. Seorang penjual tidaklah harus sekolah setinggi-tingginya, tapi harus mampu berkomunikasi dan berhubungan baik dengan orang lain dengan sepintar-pintarnya. Sifat baik dan tutur kata yang mempengaruhi pembeli merupakan modal dasar dalam memaksimalkan penjualan. Seorang penjual yang kreatif selalu memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang marketing, dan saya tidak tahu dari mana mereka mendapatkannya. Padahal mereka tidak pernah membaca buku marketing dan tidak belajar di sekolah marketing. Dan saya percaya, sikap baik mereka dalam kekuatan empati telah mampu menghubungkan diri sejati mereka ke dalam pikiran dan perasaan pasar.

Ada seorang sepupu saya yang sejak kecil telah dilibatkan orang tuanya untuk membantu usaha dagang mereka. Untuk urusan sekolah, sepupu saya ini tidak berhasil, dia hanya bersekolah sampai dengan kelas lima sekolah dasar. Tetapi untuk urusan berjualan dia sangat luar biasa. Dia sangat mampu meyakinkan orang lain untuk membeli produk-produk yang dia jual. Dalam usia tujuh belas tahun dia telah memiliki beberapa usaha dengan omset penjualan yang sangat luar biasa. Saya bertanya tentang kesuksesan dia, dan dia pun tidak mengerti kenapa dia bisa memiliki usaha dan kekayaan berlimpah pada usia muda. Menurut dia, dia hanya melayani pembeli dan para pelanggannya dengan hati positif. Berpikir positif dan memiliki empati yang kuat untuk memenuhi semua kebutuhan orang lain.

Seorang penjual besar lahir karena para pembeli merasa nyaman saat berhubungan untuk sebuah pembelian dengan si penjual. Pembeli tertarik kepada penjual karena penjual berjualan dengan integritas yang tinggi dalam kekuatan empati dan sikap baik. Ilmu pengetahuan yang paling penting dalam menjual adalah memahami perasaan dan pikiran pasar. Perasaan dan pikiran pasar terbentuk dari persepsi dan logika berpikir para pembeli.



21 Mar 2012

CARA MENGATASI SIKAP SKEPTIS PELANGGAN


Bagaimana Cara Mengatasi Sikap Skeptis Pelanggan Saat Kita Mencoba Meyakinkan Kualitas Dari Produk Yang Kita Jual?

Salah satu tantangan terberat dalam proses penjualan adalah menjual kepada orang-orang yang sudah skeptis terhadap produk yang ingin Anda tawarkan. Bila seseorang memiliki mindset dan logika berpikir yang selalu mencurigai, kurang mempercayai, sinis, skeptis, atau sangat ragu-ragu terhadap produk yang Anda jual; maka Anda harus memperkuat kualitas diri Anda dengan pengetahuan pengaruh.

Anda hanya dapat  merubah keyakinan dari orang-orang skeptis atau sinis melalui pengaruh yang kaya dengan akal sehat, yang dapat membuktikan bahwa produk yang Anda jual memang berkualitas seperti yang Anda katakan.

Sikap skeptis bila tidak diatasi dengan pengaruh yang bisa mempengaruhi seseorang yang skeptis, untuk menerima integritas dari kualitas yang Anda tawarkan, maka sikap skeptis tersebut berpotensi menciptakan sinisme atas produk yang Anda jual. Dan, sinisme ini bisa menular kepada orang-orang yang tidak skeptis. Jadi, menaklukkan orang-orang skeptis melalui kekuatan pengaruh dalam proses penjualan, akan membawa banyak manfaat positif buat meningkatkan penjualan Anda.

Miliki teknik mempengaruhi dengan cara membangun kepercayaan melalui informasi dan data, yang bisa membuktikan bahwa produk yang Anda jual sesuai dengan kata-kata Anda.
Tunjukkan sikap Anda yang menjawab setiap keraguan orang skeptis dengan reputasi dan kredibilitas yang telah Anda kumpulkan selama ini. Perlihatkan testimoni dari orang-orang yang bisa dipercaya oleh para skeptis.

Pastikan Anda selalu berjualan bersama sifat dan perilaku rendah hati yang selalu sangat persuasif untuk menanggapi semua kalimat dari pelanggan atau calon pelanggan yang skeptis dengan penuh kesabaran.

sumber: djajendra

20 Mar 2012

KARYAWAN BERKUALITAS ADALAH MODAL INTELEKTUAL PERUSAHAAN


“Karyawan Adalah Modal Intelektual Yang Paling Bernilai Untuk Dirawat Secara Berkelanjutan Demi Keunggulan.” – Djajendra

Pengembangan kualitas karyawan yang berkelanjutan haruslah menjadi prioritas. Bila perusahaan secara terencana melakukan investasi di dalam pengembangan karyawan, maka  kemampuan dan kualitas karyawan akan menjadi modal intelektual dari perusahaan. Oleh karena itu, promosikan budaya belajar di tempat kerja Anda, agar karyawan di perusahaan Anda dapat menjadi modal atau aset intelektual yang membuat perusahaan Anda cemerlang di sepanjang  zaman.

Bila karyawan sudah menjadi modal intelektual dari perusahaan, maka karyawan akan menjadi energi yang kuat untuk menciptakan nilai tambah perusahaan. Termasuk, untuk menciptakan keuntungan, reputasi, kredibilitas, goodwill, ekspansi, dan keunggulan perusahaan dalam memenangkan kompetisi di pasar.

Untuk membuat karyawan menjadi modal intelektual, perusahaan harus memiliki program pelatihan yang terarah kepada visi dan misi perusahaan. Perusahaan harus melakukan program mentoring kepada karyawan secara berkelanjutan untuk membuat karyawan memahami apa yang diharapkan perusahaan dari mereka. Perusahaan harus membangkitkan motivasi belajar karyawan agar mereka bisa menjadi pembelajar yang kreatif untuk memiliki etos kerja sesuai visi dan misi perusahaan.

Peran kepemimpinan untuk mendorong ide-ide baru ke dalam pekerjaan akan menjadi motivasi yang membangkitkan gairah belajar dari karyawan. Membina proses belajar kreatif haruslah melalui jalan komunikasi yang memotivasi dan memberikan harapan positif melalui masa depan kepada karyawan. Selanjutnya, kepemimpinan harus selalu berdiri paling depan dengan sikap tegas, untuk membantu setiap proses mewujudkan karyawan menjadi modal intelektual dari perusahaan. Tidak boleh ada keraguan di dalam jiwa kepemimpinan untuk membuat semua karyawan sebagai modal inteletual dari perusahaan.
Partisipasi aktif karyawan untuk pertumbuhan dan perkembangan kualitas diri mereka, akan menjadi sebuah cara yang efektif dalam membuat karyawan menjadi modal intelektual dari perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan harus memiliki strategi untuk membangun kesadaran karyawan agar karyawan mampu me-manage diri sendiri untuk dapat menjadi modal intelektual demi keberhasilan masa depan perusahaan dan dirinya sendiri.

Keterlibatan dan kemampuan tim manajemen dalam mewujudkan modal intelektual perusahaan melalui pekerjaan karyawan yang lebih berkualitas; kompensasi dan perhatian yang adil dan wajar; turnovers karyawan yang rendah; penghematan biaya non karyawan; peningkatan kepuasan dan loyalitas pelanggan; perilaku kerja karyawan yang lebih besar inovasi, kreativitas, produktivitas, profitabilitas, dan keberanian untuk mengambil risiko yang terkalkulasi; akan menjadi sebuah kekuatan yang membuat semua karyawan menjadi modal intelektual dari perusahaan.


sumber: Djajendra

19 Mar 2012

PENGAMPUNAN AKAN MEMBUAT ANDA LEBIH SEHAT


“Pengampunan Adalah Obat Dari Dalam Diri Yang Mampu Membuat Diri Mendapatkan Kesehatan Hidup Secara Alamia.” ~ Djajendra

Saat Anda mampu merawat diri dalam kedamaian dan kebahagiaan hidup secara konsisten dan berkelanjutan, Anda akan sangat mudah membuat diri Anda hidup dalam kesehatan tubuh dan mental. Dan salah satu cara untuk membuat diri hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan adalah menjadi pribadi yang ikhlas mengampuni kesalahan diri sendiri dan orang lain, lalu ikhlas melakukan perubahan untuk menjadi pribadi positif yang selalu menekankan pola kehidupan yang seimbang.

Pengampunan adalah obat dari dalam diri yang mampu membuat diri mendapatkan kesehatan hidup secara alamia. Gaya hidup yang suka memaafkan dan suka mencintai, akan menjadi energi yang membuat tubuh dan jiwa merasakan kekuatan untuk hidup dalam kesehatan abadi.

Kehidupan yang penuh benci dan dendam hanya akan membuat hidup Anda tidak hidup untuk kedamaian dan kebahagiaan. Bila hidup Anda sehari-hari sudah jauh dari kedamaian dan kebahagiaan, Anda pasti akan dekat dengan pikiran dan perasaan negatif, serta selalu akan melihat sisi kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam hidup. Akibatnya, semua pengalaman hidup Anda akan mengarahkan Anda untuk sakit hati, dan tidak pernah sadar untuk melihat kebaikan yang begitu banyak di sekitar Anda. Dampaknya, jiwa dan raga Anda juga akan menjauh dari kesehatan abadi.

Anda memiliki hak untuk kehidupan yang lebih baik. Syaratnya, Anda harus melepaskan semua masa lalu yang tidak memuaskan batin Anda, Anda harus hidup dengan menghapus benci dan dendam kepada siapa pun dan apa pun, Anda hanya berhak untuk memiliki cinta dan pengampunan terhadap apa pun dan siapa pun. Sebab, hanya cinta dan pengampunan yang tulus dan ikhlas dari hati nurani yang paling bersih, akan menghasilkan kesehatan jiwa dan raga dari kekuatan diri sendiri, sehingga Anda akan lebih mampu untuk menikmati hidup Anda, lebih lama, bersama kesehatan, kedamaian, dan kebahagiaan yang tak tertandingi di setiap hari.

Kekuatan baik dari batin terdalam, dari hati nurani yang penuh cinta dan pengampunan, terhadap apa pun dan siapa pun, akan menjadi kekuatan yang menentukan diri Anda di dunia luar Anda. Anda adalah apa yang Anda pikirkan, rasakan, persepsikan, impikan, dan visikan. Anda dapat menentukan bagaimana hidup Anda menempatkan diri Anda di dalam kehidupan sosial Anda yang penuh cinta, damai, sejahtera, dalam keharmonisan, walaupun berbedah persepsi dan keyakinan hidup.

Jika Anda pernah merasa seperti korban keadaan, Anda harus segera menemukan cara untuk mengubah persepsi Anda, sehingga Anda dapat membangun harga diri melalui cinta dan pengampunan dari jiwa besar Anda, yang ikhlas dan tulus untuk memaafkan segala sesuatu demi kesehatan dan kebahagiaan diri Anda.

Mengontrol penafsiran atas persepsi diri sendiri terhadap semua kejadian di luar diri, yang bertentangan dengan logika berpikir dan nilai-nilai keyakinan diri Anda, akan menjadi hal yang sangat menentukan proses penciptaan rasa damai dan bahagia di dalam batin Anda. Bila Anda lebih suka hidup dalam persepsi, logika berpikir, dan keyakinan demi membangun harga diri Anda dengan tidak berempati pada harga diri orang lain, yang berbeda dengan Anda, maka Anda tetap akan terkurung dalam mind set yang akan menjauhkan Anda dari pengampunan dan cinta di setiap aspek kehidupan Anda.

Setiap hari miliki waktu untuk latihan menghilangkan emosi negatif seputar peristiwa masa lalu dengan siapa pun dan apa pun. Tingkatkan kualitas harga diri dan kesejahteraan hidup Anda dengan energi cinta dan pengampunan. Anda pasti dapat menemukan dan memiliki kekuatan dari batin Anda, untuk hidup dalam kesehatan dan kesuksesan kehidupan pribadi Anda, hubungan Anda, ataupun karir Anda.

sumber:djajendra