Setip Organisasi Harus Siap Sedia Meninggalkan Segala Sesuatu Yang Tengah Dilakukannya Untuk tetap Hidup di Masa Mendatang.
Pater Drucker
Peran seorang pemimpin adalah selalu, selalu dan selalu menjaga agar orang-orang yang dipimpinnya tetap bersemangat dan optimis, serta bekerja secara total dalam menghadapi perubahan. Itulah pekerjaan pemimpin. Tetapi sebagian besar pemimpin sering tidak melakukan hal tersebut, karena mereka memandang peran mereka seperti seorang pengasuh bayi, seperti seorang pemecah masalah, dan seperti seorang petugas pemadam kebakaran. Dengan demikian maka mereka menghasilkan, bayi, masalah dan kebakaran di sekitar mereka.
Sangat penting bagi seorang pemimpin untuk mengetahui reaksi psikologis terhadap perubahan dari para karyawan dan memprediksi hal apa yang akan terjadi dari perubahan tersebut.
Ada 4 siklus perubahan pada karyawan:
1. Keberatan
2. Kesadaran yang berkurang
3. Eksplorasi
4. Mengikuti
Terkadang tiga tahap pertama dalam siklus ini memerlukan waktu yang cukup lama agar orang-orang yang Anda pimpin mampu melakukannya. Produktivitas dan semangat kerja bisa menjadi sesuatu hal yang memusingkan karena mereka menolak perubahan. Menolak perubahan adalah manusiawi. Kita semua melakukan hal itu. Kita sulit masuk kekamar mandi, tetapi saat kita sudah mandi maka akan terasa berat juga untuk keluar dari kamarmandi, dan hal ini sering kita sebut dengan zona nyaman “tidak mudah melepaskan sesuatu hal yang sudah kita senangi, walaupun hal itu tidak baik”.
Jadi untuk sampai tahap mau mengikuti seorang pemimpin harus memahami secara penuh bagaimana siklus perubahan tersebut dapat mereka terima secepat mungkin.
Jadi bagaimana seorang pemimpin bias membantu anggotanya bergerak melewati tahap satu, dua dan tiga?
Pertama yang harus dilakukan seorang pemimpin adalah menyiapkan diri sendiri utuk berkomunikasi mengenai perubahan ini dalam cara yang paling bersemangat dan positif. Jadi artinya persiapan itu penting, seperti yang sering di ucapjan oleh para motivator “Bukanlah kehendak untuk menang yang akan membuat mereka memenangkan permainan, tetapi kehendak untuk bersiap menang”
Oleh karena itu sorang pemimpin harus mempersenjatai diri, dengan membekali diri dengan segala pemahaman dan informasia mengenai perubahan tersebut sehingga Anda sebagai pemimpin bias menjadi juru bicara yang baik untuk perubahan tersebut.
Kebanyakan pemimpin tidak melakukan hal tersebut, justru mereka menyadari bahwa orang-orang mereka menolak perubahan itu, malahan mereka mendukung perselisihan tentang perubahan itu. Mereka berkata bahwa hal ini seharusnya tidak terjadi, saya minta maaf atas apa yang kalian alami semua. Hal ini sangat disayangkan.
Setiap perubahan internal dilakukan untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan keefektifan perusahaan. Jadi seharusnya seorang pemimpin harus mampu meyakinkan semua anggotanya dan bias merasakan apa yang sedang ia rasakan. Sehingga semakin perusahaan ini bias mempertahankan kelangsungan hidupnya maka akan semakin nyaman perusahaan tersebut sebagai tempat bekerja.
Bagaimana dengan perubahan yang dating dari luar? Para pembuat peraturan, perubahan pasar, masalah dengan para vendor? Dalam kasus-kasus seperti ini, seorang pemimpin harus menekankan kepada tim yang dipimpinnya bahwa pesaing kita juga mengalami hal yang sama. Ketika hujan turun dilapangan, maka hujan tersebut juga mengguyur kedua belah pihak, jadi peranan anda sebagai pemimpin menciptakan keunggulan strategi tim anda dalam menangani hujan tersebut. Jadi, hujan tersebut akan menjadi sesuatu yang menguntungkan untuk tim Anda.
Seorang pemimpin harus terus membuat perubahan menjadi hidup dalam diri tim, sebagai kebiasaan yang positif. Ya, kita berubah sepanjang waktu. Kita berubah sebelum kita harus melakukan perubahan.
Sumber: buku 100 Ways to Motivate Others